Laporan Linda Mandasari
RIAUONLINE, PEKANBARU-Penggunaan tisu sebagai alat pembersih dalam kegiatan sehari-hari dalam pola tingkah laku segolongan masyarakat, tidak hanya bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan namun juga masyarakat pedesaan.
Bahan dasar pembuatan tisu adalah serat kayu yang berasal dari pohon, jika masyarakat Indonesia tidak bijak dalam menggunakan tisu maka secara tidak langsung kita tidak mengupayakan untuk melestarikan alam.
Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Poster hemat energi, Mari kita berhemat dalam penggunaan tisu sehari-hari, simak ulasannya berikut ini.
Bahan dasar pembuatan tisu
Bahan dasar pembuatan tisu adalah serat kayu yang berasal dari pohon. Dalam membuat 3,2 juta ton tisu diperlukan sebanyak 54 juta pohon atau setara dengan 17 pohon untuk pembuatan 1 ton tisu.
Sampai saat ini, terjadinya peningkatan dalam permintaan akan tisu sehingga memperbanyak penebangan pohon untuk memenuhi kuota permintaan.
Pohon memiliki berbagai manfaat seperti mengurangi polusi udara, mendinginkan suhu permukaan bumi pada siang hari, menyediakan air bersih, mencegah terjadinya erosi, menghemat energi, melindungi bumi dari sinar ultraviolet, habitat satwa liar, sebagai sumber oksigen bahkan dapat mengurangi kebisingan.
Terdapat produk tisu yang menggunakan virgin pulp, bahan ini merupakan bahan dasar serat kayu dan bukan hasil olahan kayu. Secara otomatis permintaan akan tisu berbahan dasar virgin pulp meningkatkan jumlah pohon yang ditebang.
Dalam proses pembuatan tisu yaitu dimulai dari menyiapkan bahan utama yaitu serat kayu untuk diolah menjadi bubur kertas, kemudian masuk ke dalam proses penambahan bahan kimia untuk membuatnya menjadi tisu.
Dalam proses pembuatannya terdapat bahan-bahan tertentu yang dapat membahayakan kesehatan pengguna dan juga lingkungan sekitar, bahan tersebut diantaranya Bisphenol A (BPA), Dioxin dan Pemutih (FWAs) yang berdampak terhadap air, tanah dan udara.
Banyak pembohongan tisu secara sembarangan dapat kita jumpai di beberapa tempat, artinya hal ini dapat meningkatkan kemungkinan adanya bahan kimia di dalam kandungan tisu yang dapat berdampak kurang baik terhadap lingkungan, ekosistem dan cuaca.
Upaya untuk mengurangi penggunaan tisu
Poster hemat energi, Mari kita berhemat dalam penggunaan tisu sehari-hari selanjutnya adalah upaya untuk mengurangi penggunaan tisu.
Dengan alasan kepraktisan produk tisu bahkan harga yang terjangkau membuat masyarakat mengesampingkan kemungkinan yang ditimbulkan dari penggunaan tisu terhadap lingkungan. Upaya untuk mengurangi penggunaan tisu adalah dengan menciptakan inovasi baru yaitu unpaper towel, tisu ini merupakan versi kertas toilet yang dapat digunakan kembali.
Bahannya terbuat dari kain yang dapat dicuci kemudian dapat digunakan kembali membuat unpaper towel ramah terhadap lingkungan an-naml dapat menggantikan tisu toilet.
Inovasi ini merupakan solusi untuk menggantikan tisu, konsep penggunaan kembali ini dapat membuat perbedaan dengan mengurangi sampah serta mengganti penggunaan tisu yang hanya sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari.
Karena jika menggunakan tisu yang hanya sekali pakai maka akan meningkatkan permintaan tisu baru yang berdampak pada jumlah pohon yang akan ditebang.
Diperlukan juga upaya dalam perancangan kampanye untuk mengajak masyarakat Indonesia menggunakan unpaper towel guna mengurangi penggunaan tisu.
Masyarakat harus mengetahui bahaya penggunaan tisu yang telah menjadi gaya hidup dan masyarakat harus mendapatkan informasi mengenai solusi dari permasalahan lingkungan.
Sekian informasi mengenai Poster hemat energi, Mari kita berhemat dalam penggunaan tisu sehari-hari. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.