RIAUONLINE, PEKANBARU-Sejak pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI mencatat ada 2.036 isu hoax beredar di Media Sosial (Medsos) yang didominasi oleh Facebook.
Juru Bicara (Jubir) Kemenkominfo RI, Dedy Permadi menyampaikan bahwa hingga kini sebaran hoaks terkait isu Covid-19, vaksin Covid-19 dan PPKM masih terjadi.
"Maka dari itu, hal ini juga menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam upaya pemulihan dan meluruskan isu tersebut," ucapnya melalui live Youtube FMB9ID_IKP, Kamis, 23 Desember 2021.
Selain itu, Dedy juga menyampaikan upaya untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di antaranya melalui program vaksinasi.
Menurut laporan Satgas Penanganan Covid-19 per 22 Desember 2021, sudah terdapat lebih dari 153,5 juta penduduk di Indonesia telah divaksin dosis pertama, dan sekitar 108,5 juta penduduk telah menerima dosis vaksin kedua.
"Angka tersebut terlihat besar, namun pada kenyataannya masih belum memenuhi target sasaran vaksinasi nasional, yaitu sebesar 208,2 juta penduduk Indonesia," ujarnya.
Sedangkan riset yang dilakukan oleh Johns Hopkins CCP, di November 2021 terdapat 27.375 responden di Indonesia, sebanyak 45% responden belum divaksin menyatakan ragu akan efek samping dari vaksin Covid-19.
Kemudian sebanyak 31% responden lainnya memiliki rencana untuk divaksin, namun masih belum yakin dengan keamanannya dan masih menunggu kepastian.
Sementara itu, survei dari PMI dengan dukungan Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit pada akhir September 2021, juga mengungkapkan bahwa masih ada dua faktor yang menjadi alasan utama masyarakat menolak vaksin Covid-19.
Pertama, takut akan injeksi beserta efek sampingnya. Kedua, masih mencari informasi komprehensif terkait vaksin.
"Hal ini sangat berbahaya dan memiliki dampak besar terhadap upaya negara untuk lepas dari jerat pandemi Covid-19. Tidak hanya seputar vaksinasi, beragam hoaks terkait Covid-19 dan PPKM, juga pada akhirnya membuat masyarakat menghiraukan bahaya yang ditimbulkan oleh virus ini," sambungnya.
Dari data yang dicatat di Kemenkominfo, sejak Januari 2020 hingga 23 Desember 2021, penemuan hoaks dan disinformasi di ruang siber seputar Covid-19 masih terus bertambah.
Pertama, untuk isu hoaks Covid-19 telah ditemukan 2.036 isu pada 5.294 unggahan media sosial dengan persebaran terbanyak pada Facebook yakni sejumlah 4.593 unggahan.
Pemutusan akses telah lakukan terhadap 5.125 unggahan tersebut dan 169 lainnya sedang ditindaklanjuti.
Kedua, untuk isu hoaks vaksinasi Covid-19, telah ditemukan sebanyak 418 isu pada 2.507 unggahan media sosial, dengan persebaran terbanyak juga pada Facebook, yakni sejumlah 2.315 unggahan dan pemutusan akses telah dilakukan terhadap seluruh unggahan tersebut.