Laporan Linda Mandasari
RIAUONLINE, PEKANBARU-Gizi pada balita merupakan hal yang perlu diperhatikan khusus karena dampaknya yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta masalah gizi dalam daur kehidupan selanjutnya
Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Susu, Konsumsi susu balita Indonesia tergolong rendah, simak ulasannya berikut ini.
Saat ini, populasi anak balita di Indonesia mencapai 22,6 juta jiwa atau sekitar 10% dari total penduduk Indonesia.
Dari data WHO 70% kematian anak balita di dunia adalah anak balita di wilayah Afrika dan Asia tenggara. Di negara berkembang, satu dari 4 anak balita yaitu sekitar 146 juta jiwa mengalami kekurangan gizi.
Rendahnya status gizi pada balita dapat disebabkan oleh rendahnya gizi saat lahir akibat dari faktor ekonomi keluarga dan pengetahuan serta pendidikan keluarga yang minim.
Pemenuhan gizi anak balita setelah umur 6 bulan dapat dipenuhi dari beragam kecukupan asupan makanan. Salah satunya adalah pemberian susu sebagai jenis makanan atau minuman yang memiliki kandungan gizi cukup lengkap yang diperlukan oleh semua kelompok umur salah satunya balita.
Kecukupan konsumsi susu dan makanan pendamping
Direkomendasikan mengkonsumsi susu tiga kali sehari pada balita guna memenuhi sumber fosfor dan kalsium untuk tulang dan gigi bersamaan dengan makanan lain yang direkomendasikan dalam petunjuk makanan.
Anak balita dianjurkan untuk mengonsumsi susu bersamaan dengan waktu makan siang mereka guna memenuhi 100% kebutuhan kalsium yaitu sekitar 500-800 mg per hari.
Kandungan zat gizi yang terkandung dalam susu bermanfaat untuk meningkatkan komposisi mineral tulang, mengecilkan resiko karies gigi, patah tulang, rakitis dan kekurangan energi protein.
Susu dinilai memberikan pengaruh pada kelangsungan hidup yang lebih panjang berdasarkan data yang ditemukan di Inggris bahwa banyak penyakit yang menyebabkan kematian yaitu penyakit pembuluh darah, diabetes dan kanker.
Upaya untuk memperkecil kemungkinan manusia mendapatkan risiko penyakit berat tersebut adalah dengan mengkonsumsi susu.
Kandungan zat gizi susu
Susu, Konsumsi susu balita Indonesia tergolong rendah selanjutnya adalah kandungan zat gizi susu. Kandungan yang terdapat pada susu formula untuk anak balita mengandung karbohidrat, vitamin mineral, lemak, asam butirat, asam linoleate, konjungsi fosfolipid, kolesterol, AA dan DHA.
Komponen yang termasuk dalam asam lemak tak jenuh, ganda rantai panjang ini menjadi komponen penting untuk pembentukan sel membran di otak.
DHA dapat membantu pertumbuhan otak sel-sel saraf dan penglihatan bayi. DHA tergolong dalam asam lemak esensial yang tidak diproduksi oleh tubuh.
Tingkat konsumsi susu dunia
Tingkat konsumsi susu di berbagai negara bervariasi. Negara yang termasuk dalam konsumsi susu terbesar adalah Finlandia, Swedia, Belanda, Amerika serikat dan Jepang.
Sementara itu konsumsi susu masyarakat Indonesia masih tergolong sangat rendah. Menurut laporan dari departemen pertanian, konsumsi susu Indonesia adalah yang terendah di wilayah Asia yakni rata-rata 11,9 liter/kapita/tahun.
Tingkat konsumsi susu Indonesia rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal di antaranya kurangnya ketersediaan susu siap minum, kurang terjangkaunya harga susu oleh sebagian masyarakat Indonesia, rendahnya produksi susu dalam negeri dan kurangnya kesadaran bahwa meminum susu itu sangat baik.
Kecukupan gizi balita
Pertumbuhan berjalan sangat pesat setelah anak umur 1 tahun, bila dibandingkan pertumbuhan pada umur dewasa.
Dalam daur kehidupan masa antara umur 1 tahun dengan remaja pertumbuhan fisik tidak terlalu cepat. Pada tahun pertama kehidupan, bayi akan bertambah panjang sebanyak 50% tetapi tidak berlipat sampai dengan umur 4 tahun.
Dalam masa ini, kebutuhan anak balita akan zat gizi harus tetap diperhatikan. Anak balita masih membutuhkan protein dalam jumlah cukup. Masa anak balita sangat membutuhkan asupan zat gizi yang kuat dari energi dan proteinnya untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Selain protein, balita juga membutuhkan beberapa vitamin dan mineral pendamping susu seperti mengkonsumsi sereal dan juga sayur.
Butuh perhatian yang lebih untuk mencukupi kebutuhan gizi balita dengan mencari alternatif makanan lain yang disukai anak balita yang sehat yang dapat membantu memenuhi kecukupan gizi anak balita dengan baik.
Sekian informasi mengenai Susu, Konsumsi susu balita Indonesia tergolong rendah. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.