RIAUONLINE, PEKANBARU - Pengamat Politik Universitas Islam Riau, Panca Setyo Prihatin menyebut kekosongan posisi Wakil Bupati Kuansing setelah Suhardiman Amby naik menggantikan posisi Bupati Andi Putra yang tengah berperkara kasus rasuah akan sangat menentukan jalannya pemerintahan di Kuansing.
Ia mengatakan, sebagai bupati bisa saja Suhardiman Amby tidak mengangkat Wakil Bupati seperti yang terjadi di Kabupaten Kampar. Namun, Political Will Suhardiman kepada partai pendukung akan dilihat.
"Biasanya ada tarik menarik kepentingan. Tapi kalau memiliki kesadaran politik tentu akan diangkatlah wakil Bupatinya," ujar Panca, Rabu, 20 Oktober 2021.
Ia menyebut, Suhardiman yang berasal dari partai Hanura notabenenya hanya memiliki satu suara atau yang terkecil dalam koalisi seharusnya akan mengangkat wakil berdasarkan usulan partai pengusung.
Terlebih, masa jabatan Bupati-Wakil Bupati Kuansing masih akan berlangsung sangat lama hingga 2024 mendatang.
"Persoalannya dalam dinamika politik kepartaian, setiap partai punya kepentingan. Logisnya sih diisi karena terkait dengan kepentingan roda pemerintahan," jelas Panca.
Senada dengan itu, pengamat politik Universitas Riau, Tito Handoko menilai Suhardiman Amby sebagai politisi senior seharusnya tak kesulitan menjaga stabilitas politik pasca ditinggalkan Andi Putra.
Meski kursi Hanura paling sedikit, Tito menilai kemampuan Suhardiman Amby bisa mengakomodir kepentingan politik partai lain baik dari koalisinya di Eksekutif maupun di legislatif, DPRD Kuansing.
"Dengan kursi yang paling sedikit, ini tentu bergantung pada komunikasi politik kepala daerah dengan DPRD. Sepanjang kepentingan politiknya terakomodir, penyelenggaraan pemerintah akan berjalan."
Ia juga menyoroti kondisi Kuansing yang sangat terpukul setelah dua mantan pemimpinnya digaruk penegak hukum kurang dari enam bulan.
LMenurutnya Suhardiman perlu berkonsentrasi mengembalikan kepercayaan publik pada pemerintah dengan fokus pada pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
"Mudah-mudahan tidak terganggu lagi. Stabilitas pemerintahan pasca Andi sangat bergantung pada kualitas komunikasi politik Suhardiman Amby. Sebagai politisi senior seharusnya ia paham kondisi ini dan tidak akan kesulitan. Penyusunan RPJMD-nya kan sudah berjalan tinggal pelaksanaannya saja," tutup Tito.