RIAU ONLINE, PEKANBARU-Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho mengatakan sekolah tatap muka masih menunggu peningkatan progres vaksinasi di Riau.
"Sekolah tatap muka ini tergantung pada kekuatan vaksin kita. Kalau orang tua yang rentan dan anak-anak sudah divaksin kita siap melakukan sekolah tatap muka," jelas Agung, Senin, 30 Agustus 2021.
Ia mengatakan hal ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat karena metode pembelajaran daring sepertinya tidak efektif.
"Masyarakat meminta sekolah tatap muka karena memang tidak sekolah pun mereka tetapi berkerumun berkumpul bersama temannya,
Tak hanya itu, secara akademis pun dikhawatirkan anak-anak akan mengalami penurunan.
"Selain itu pula ini mengurangi nilai-nilai pendidikan. Belajar di rumah ini tentu ini berbeda dari yang diajari guru secara langsung," jelas Agung.
Politisi Demokrat ini mengatakan progres vaksin harus digesa provinsi Riau sehingga kelas tatap muka aman untuk dilaksanakan.
"Pemerintah kita dorong menyelesaikan vaksin sebelum akhir tahun ini, kalau sudah baru kita usahakan buka," ujar Agung.
Hal ini sesuai dengan saran Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti yang mengatakan vaksinasi harus dilakukan minimal pada 70 persen murid sesuai angka herd immunity.
"Sekolah atau madrasah harus 70% sudah divaksin. Kalau hanya guru yang divaksin guru itu jumlahnya 10% dari populasi. Kalau pemerintah ingin menggelar PTM diselenggarakan di Indonesia maka dorong juga percepatan vaksinasi dan pemerataannya," jelas Retno dalam Rakornas KPAI kemarin.
Diketahui, sejumlah daerah mulai melaksanakan masa percobaan sekolah tatap muka. Jakarta misalnya yang mulai kemarin.
Secara aturan PPKM pemerintah pusat, daerah boleh melaksanakan sekolah tatap muka jika sudah berada di level 3 ke bawah.