RIAU ONLINE, SAMARINDA-Kementerian Kesehatan menyebut hingga kini belum ada kelompok lain yang menerima vaksin ketiga (booster) selain para tenaga kesehatan (nakes).
Namun, ternyata dua kepala daerah di Kalimantan Timur sudah mendapatkan vaksin booster atau suntikan vaksin Covid-19 ketiga.
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja mengaku belum disuntik vaksin booster.
"Sampai sekarang, kebijakan kita adalah kita mengutamakan vaksinasi booster ketiga ini kepada nakes saja," ujar Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam sebuah diskusi, Selasa (24/8/2021).
Soal kedua kepala daerah di Kaltim yang sudah mendapat suntikan vaksin booster terungkap langsung ketika Presiden Jokowi berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke provinsi tersebut hari ini, Selasa (24/8).
Tepatnya ketika Presiden Jokowi mengecek pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di SMPN 22 Kota Samarinda.
Adapun kedua kepala daerah di Kaltim yang sudah mendapat suntikan vaksin ketiga itu adalah Gubernur Isran Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Usai meninjau vaksinasi, Jokowi sempat berbincang dengan para pejabat yang mendampinginya dalam kegiatan tersebut.
Dalam dialog itu, Jokowi menanyakan vaksinasi yang telah dilakukan. Dalam obrolan itu ternyata Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku telah menerima vaksin booster (penguat) berupa vaksin Nusantara.
"Udah 2 kali plus booster vaksin Nusantara," kata dia dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden dikutip dari kompas.com
"Oh pantes seger bener, mendahului kita ini pak Wali Kota," timpal Presiden Jokowi.
Ternyata, tidak hanya Andi Harun, Gubernur Kaltim Isran Noor, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga telah menerima vaksin booster.
Hanya saja booster yang diterima berbeda-beda. Panglima TNI dan Prabowo mendapatkan booster vaksin Nusantara yang dikembangkan dokter Terawan, sementara Isran Noor menggunakan Moderna.
"Enggak ngajak-ngajak kita ya," tambah Presiden.
Presiden memilih menunggu untuk mendapatkan vaksin ketiga, yang saat ini baru diberikan kepada tenaga kesehatan atau Nakes.
Sebelumnya, Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi juga mengungkapkan bahwa berdasarkan Surat Edaran Nomor HK.02.01/1919/2021, vaksinasi dosis ketiga hanya diberikan kepada tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19.
Namun, dia tak merinci capaian pemberian vaksin booster yang menggunakan vaksin Moderna ini kepada para nakes.
Diperkirakan total ada 1,5 juta orang yang tersebar di Indonesia.
"Sampai sekarang di luar nakes sesuai SE Dirjen itu, kita belum memberikan vaksinasi untuk booster ketiga," tukasnya.
Nadia menambahkan, peruntukan suntikan booster tidak untuk masyarakat umum mengingat keterbatasan pasokan vaksin dan juga masih ada banyak penduduk sasaran vaksinasi yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.