Dewan Sebut Bumdes Banyak Tak Sehat, Syamsuar: Tapi Tidak Semuanya Lah

BumDes2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Gubernur Riau Syamsuar meyakinkan bahwa tidak semua Bumdes di Riau ini bermasalah atau tidak sehat.

Ia menyebut masih ada Bumdes yang sehat, dan memberikan kinerja yang bagus untuk pengembangan dan pemberdayaan ekonomi di desa.

 

"Bumdes yang tidak sehat, iya ada. Tapi tidak semuanya lah. Tadi kan boleh kita lihat dari laporan-laporan tadi artinya banyak ada Bumdes yang sehat di Riau. Bahkan mereka kekurangan modal," kata Syamsuar, kepada RiauOnline, Senin, 05 Juli 2021 di Gedung Daerah Provinsi.

 

 

Dia juga mengingatkan agar pengurus Bumdes dapat segera melakukan pelatihan-pelatihan yang sudah ada anggaran.

 

"Bumdes ini, sekarang tahun 2021 ada pelatihan-pelatihan itu belum dilaksanakan oleh masing-masing daerah ini. Padahal itu sudah dialokasi anggaran untuk pelatihan," mintanya.

 

Pihaknya juga menyarankan agar pelatih yang didatangkan berkompeten dan profesional. 

 

"Pelatihnya itu, kami harapkan orang-orang yang betul-betul kompeten, orang-orang profesional, sehingga nanti apa yang diharapkan dapat terwujud. Jadi memang ada beberapa desa yang pengurusnya belum profesional, itu aja," pungkasnya.



 

Sebelumnya, dewan menilai masih banyak Bumdes yang tidak sehat di Riau ini. Hal ini disampaikan oleh Anggota Badan Anggaran DPRD Riau, Husaimi Hamidi.

 

Ia meminta agar Gubernur Riau Syamsuar tidak lagi menganggarkan bantuan keuangan kepada Bumdes. Dia menemukan dalam kunjungan ke Rokan Hilir, menjumpai masih banyak Bumdes yang tidak sehat.

 

"Di Rohil dari 156 Bumdes, hanya 44 yang memberikan data ke kita. Selebihnya tidak bisa memberikan data ke kita. Kalau tidak ada data begini, kita kan tidak bisa membedakan mana Bumdes yang sehat, mana yang tidak," kata Husaimi, beberapa waktu lalu.

 

Lanjutnya, Bumdes yang tidak sehat masih diberikan bantuan, itu sangat boros. Lebih baik bantuan dana Rp50 - Rp 100 juta itu dialihkan ke bidang lain.

 

"Bukan kita tidak mau, tapi harus jelas dulu kinerja Bumdes ini. Kalau bagus, jangankan Rp 50 juta, Rp 500 juta pun mau kita bantu. Dengan tujuan supaya ekonomi desa tumbuh," tutupnya.