Belajar Tatap Muka di Dumai Batal Apabila Vaksinasi Guru Belum Mencapai 100 Persen

Belajar-tatap-muka34.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Wali kota Dumai, Paisal menyebut Dumai tengah bersiap membuka kelas belajar tatap muka tingkat SD-SMP. Syaratnya, seluruh tenaga pendidik kecuali memiliki indikasi medis segera divaksin.

Hal ini disebutnya sebagai kunci utama agar kegiatan belajar mengajar tetap aman terutama bagi peserta didik. Jika enggan divaksin, ia menegaskan tidak akan dilakukan belajar tatap muka.

"Guru wajib divaksin. Karena kita mau tatap muka Bulan Juli ini. Kalau guru tidak 100 persen divaksin kita batalkan, kecuali ada indikasi medis. Sejauh ini Guru sudah 80 persen," ujar Paisal, Kamis, 24 Juni 2021.

Hal ini sesuai dengan kebijakan Kementerian Pendidikan yang mengopsikan Pembelajaran Tatap Muka Harus dengan syarat tenaga pendidik telah divaksin.

Dilansir melalui Tempo.co, Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri,mengatakan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) mengacu pada SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.



Salah satunya adalah sekolah mengopsikan tatap muka setelah vaksinasi guru dan tenaga kependidikan.

"Sekolah tetap wajib memberikan opsi PTM terbatas maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan orang tua tetap memiliki hak untuk menentukan anaknya untuk PTM terbatas maupun PJJ," kata Jumeri.

Syarat lain yang juga perlu diperhatikan yakni daerah pelaksana tidak berada di zona merah sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021.

Saat ini diketahui Dumai sendiri tidak berada dalam zona merah. Selain itu pula Dumai tengah gencar melakukan vaksinasi.

"Sekarang kita menghimbau prokes dan vaksinasi kita maksimalkan, sudah 75.000 yang vaksin dan kita minta 50.000 lagi," ujar Wako Faisal.