RIAUONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan pihaknya bersama Wali Kota Pekanbaru Firdaus sepakat dalam hal penyerahan lahan maupun aset.
Syamsuar menuturkan penyerahan lahan dari Pemerintah Provinsi Riau (Pemprov) kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru difasilitasi oleh KPK.
"Iya, jadi, kami hari ini sepakat dengan Pak Wali Kota, adanya penyerahan lahan Pemprov kepada Wali Kota. Cukup banyak, jadi kalau ditanya banyak betul jumlahnya, termasuk Cik Puan," kata Syamsuar, kepada RiauOnline, Senin, 26 April 2021, usai acara Rapat Monitoring Pendapatan dan Sektor Perizinan bersama KPK RI bertempat di Ruang Melati Lantai 3 Kantor Gubernur Riau.
Ia melanjutkan untuk lebih jelas rinciannya nanti silahkan tanya kepada Kepala BPKAD. "Nanti, kalau untuk jelasnya, bagusnya tanyakan kepada Kepala BPKAD ya. Tapi intinya, ini kan persoalan yang sudah begitu lama. Jadi, makanya hari ini kami ada kesepakatan, ada tanah Pemko kasih kepada kami, dan ada tanah kami kasih kepada Pemko," ujarnya
Dia menyampaikan memang penyerahan lahan dan aset ini lebih banyak dari Pemprov kepada Pemko.
"Tapi, lebih banyak memang tanah provinsi yang dikasih kepada Pemko. Artinya, semuanya ini sudah ada kesepakatan, ini kan sudah lama sejak zaman wali kota sebelumnya. Hari ini ada kesepakatan, di fasilitasi oleh KPK," tuturnya
Pihaknya mengharapkan dengan adanya kesepakatan ini, lahan yang diserahkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Pemko.
"Setelah adanya penyerahan ini, tentunya harapan kami kepada pak wali kiranya tanah yang kami serahkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kemudian, tadi ditambahkan KPK bagi yang belum ada sertifikat agar disertifikatkan, agar nanti tidak ada gugatan-gugatan di masa yang akan datang," pungkasnya.
Hujan Guyur Pekanbaru, Ruas Jalan Tergenang Air
Hujan yang mengguyur Kota Pekanbaru sejak, Senin 26 April 2021, menyebabkan sejumlah ruas jalan sempat tergenang banjir. Kendaraan pun harus hati-hati saat melintas.
Pantauan riauonline.co.id, mayoritas ruas jalanan kota terdapat genangan banjir. Seperti terlihat di Jalan Cipta Karya Ujung, Jalan HR Soebrantas dan Jalan Arifin Achmad.
Kondisi serupa juga terlihat di Jalan Imam Munandar dan Jalan Jendral Sudirman. Kondisinya mulai berangsur berkurang pada Senin siang.
Sejumlah genangan air yang masih terlihat seperti di Jalan Imam Munandar. Namun ada juga sebagian ruas jalan yang berangsur surut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi tidak menampik kondisi tersebut. Ia mengaku sejumlah ruas jalan masih tergenang air usai hujan deras mengguyur kota.
"Kita berupaya mengatasi genangan banjir yang ada di sejumlah titik," terangnya, Senin siang.
Ia menyebut, dinas saat ini berupaya mengatasi satu persatu titik banjir yang ada dalam master plan. Lokasinya menyebar di sejumlah kecamatan dan jalan protokol.
"Jadi nanti kita tangani secara bertahap, sebab lokasinya menyebar di beberapa titik," ulasnya
Pemukiman Warga Langganan Banjir Saat Hujan
Sejumlah rumah warga di Kelurahan Sungai Sibam, Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru terendam banjir. Air menggenangi pemukiman warga pasca hujan deras mengguyur kota sejak Senin dinihari.
Informasi riauonline.co.id, banjir merendam sejumlah perumahan di antaranya Dwi Beringin Indah dan Grand BSD. Ketinggian air merendam pemukiman masyarakat lebih dari setengah meter.
Petugas dari BPBD Kota Pekanbaru langsung menyiagakan perahu karet. Mereka membantu proses evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir.
"Untuk saat ini kita pastikan baru satu wilayah terdampak banjir yakni di Sungai Sibam," terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pekanbaru, Bambang Rifai, Senin 26 April 2021.
Menurutnya, laporan sementara proses evakuasi sudah dilakukan. Mereka membantu evakuasi masyarakat yang terjebak banjir. "Saat ini baru Sungai Sibam, tapi wilayah lainnya masih kita pantau," terangnya.
Tim masih memantau lokasi lainnya yang rawan banjir. Mereka belum memastikan jumlah warga terdampak banjir. Ia menyebut tim di lapangan masih melakukan pendataan.
"Kita sudah siagakan juga terpal dan tikar, guna mengantisipasi adanya warga yang evakuasi," jelasnya.