Dewan Ultimatum Pemda Bayarkan Honor Guru Bantu Sebelum Lebaran

Hardianto13.jpg
(Sigit Eka Yunanda/Riau online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Malang nian nasib guru bantu pendidikan dasar di Riau. Gaji mereka dari bulan Januari hingga April sama sekali belum dibayarkan.

Puluhan guru bantu SD dan SMP mendatangi gedung DPRD Riau mengadukan nasib mereka yang semakin terjebak di masa pandemi ini. Mereka menuturkan ada yang sudah diusir dari kontrakan, tidak bisa berangkat ke sekolah karena tidak ada uang bensin.

DPRD Riau lantas melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Lintas komisi menanggapi hal tersebut.

Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto menyebut akar masalah yang terjadi adalah honor guru bantu tingkat dasar yang skemanya bantuan keuangan ke pemerintahan kabupaten kota. Mekanismenya pemkab dan pemko mengusulkan ke Pemprov melalui BPKAD tidak dilakukan.

"Usulan ini yang kita bingungkan kenapa sampai detik ini belum sampai? Saat ini baru tiga pemkab yang mengusulkan, Rohul, Bengkalis, dan Inhu," ujar Hardianto, Kamis 22 April 2021.



Di antara ketiganya baru Rohul yang lengkap dan sudah dicairkan honornya. Sementara itu sembilan kabupaten kota lain sama sekali belum mengusulkan.

"Ini seharusnya diperhatikanlah, uangnya ada tapi kita terhukum mekanisme pencairan. Pak bupati, pak wali kota tolong dibantulah," ujarnya.

DPRD Riau akan menyurati kepala daerah yang belum mengirimkan permintaan pencairan tersebut.

"Kita tidak ingin persoalan ini berlarut-larut karena sudah empat bulan. Para guru bantu inikan tidak mencari kaya, mereka mencari hidup dengan memberi ilmu," ungkap Hardianto.

DPRD mengultimatum agar permasalahan ini segera diselesaikan dan honor guru bantu dicairkan sebelum lebaran.

"Kita memberi tenggat waktu paling tidak seminggu. Tapi paling lama sekali sebelum lebaran harus sudah cair," tegas Hardianto.