RIAUONLINE - Puasa Ramadan merupakan ibadah menahan diri dari dua syahwat, yakni perut dan kemaluan sejak matahari terbit hingga terbenam. Bagi sebagian orang, puasa menjadi tantangan tersendiri karena harus menahan rasa haus dan lapar selama kurang lebih 12 jam.
Rasa haus terkadang muncul di tengah hari sehingga membuat tubuh dehidrasi dan merasa lemas. Apalagi ketika kita tetap menjalani aktivitas normal sehari-hari, seperti bekerja atau belajar.
Tetap terhidrasi selama puasa Ramadan tentu menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, kita kerap kehilangan cairan sepanjang hari karena bernapas, berkeringat, dan buang air.
Namun, ada beberapa tips agar terhindar dari dehidrasi selama menjalani puasa. Tips ini membantu tubuh terhidrasi dengan baik sehingga tetap segar dan tidak cepat lemas selama berpuasa.
1. Minum air putih
Saat puasa, kita akan kehilangan banyak cairan di tengah hari. Maka, Anda dapat mempersiapkan minum air yang cukup sepanjang malam. Usahakan minum air satu atau dua cangkir setidaknya setiap jam.
Cara mudah untuk mengingat minum air adalah dengan mengaitkannya dengan aktivitas umum sehari-hari. Misalnya, minum setiap kali telepon berdering atau ketika iklan muncul selama sedang menonton acara TV favorit Anda.
Cobalah minum tiga liter air sehari untuk menghindari dehidrasi saat puasa. Selain itu, kurangi mengonsumsi minuman manis atau mengandung kafein.
2. Memilih pakaian yang dikenakan
Selain mengonsumsi air yang cukup pada waktu berbuka dan sahur, salah memilih pakaian di siang hari juga dapat menyebabkan Anda mudah dehidrasi lho. Warna baju dan bahan celana yang digunakan memainkan peran penting dalam menjaga suhu tubuh serendah mungkin.
Jika Anda bekerja di dalam ruangan, pilihlah kemeja berwarna terang. Sementara ketika di luar, warna yang lebih gelap akan membantu melindungi Anda dari efek sinar matahari. Namun, warna hitam tidak dianjurkan karena cenderung menarik panas dan menguncinya di tubuh Anda.
Sebagian orang percaya bahwa kaus dalam dapat membantu melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari. Namun, kaus dalam ternyata bisa meningkatkan risiko dehidrasi lho.
Hal ini karena kaus dalam menyerap keringat dan perlahan menjadi basah sehingga rasa panas akan meningkatkan suhu tubuh. Menggunakan kaus katun yang longgar adalah ide yang lebih baik supaya keringat dapat menguap.
3. Mandi air dingin
Mandi air dingin dapat membantu menghidrasi tubuh Anda selama bulan Ramadhan. Selain rasa haus, coba perhatikan tanda-tanda dehidrasi lainnya, seperti bibir pecah-pecah, kulit memerah, kelelahan, peningkatan suhu tubuh, dan diikuti dengan pusing.
Jika Anda merasakan satu atau lebih dari gejala-gejala tersebut, Anda harus menurunkan suhu tubuh Anda dengan cara apa pun. Luangkan 5-10 menit dengan pangkal kepala di bawah air dingin secara langsung.
Jika Anda berada di kantor, cukup basahi handuk kecil dengan air es dan tempelkan ke area dahi, sekitar telinga, pangkal leher, bagian atas punggung dan dada.
4. Buat menu Anda
Apa yang Anda makan berperan besar untuk menghidrasi atau membuat dehidrasi tubuh. Makanan yang banyak mengandung gula, seperti takjil bisa membuat Anda lebih mudah dehidrasi. Sebaiknya, makanlah buah untuk menambahkan cairan dalam tubuh.
Alih-alih mengakhiri buka puasa dengan permen, cobalah makan beberapa potong semangka atau jeruk. Selain itu, salad hijau juga merupakan sumber air tambahan yang baik.
5. Olahraga
Berolahraga mungkin akan membuat Anda kehilangan banyak air karena berkeringat sehingga menyebabkan dehidrasi. Namun, berolahraga juga dapat membantu tubuh membuang racun dan elemen berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan dehidrasi di kemudian hari.
Pilihlah waktu yang tepat untuk berolahraga, seperti dua hingga tiga jam setelah buka puasa. Selain itu, ikutilah kelas kardio dengan tetap mengimbangi jumlah air yang hilang dengan minum air sebelum tidur.
Artikel ini sudah tayang di Liputan6.com