RIAUONLINE, PEKANBARU - Direktur Program Yayasan HutanRiau, Melki Rumania mengatakan saat ini para petani jernang Kuansing dihadapkan pada permasalahan pembibitan dan akses jalan.
Ia menceritakan para petani juga kerap dihadapkan dengan petani jernang di luar Kuansing yang memanen buah jernang masak yang seharusnya untuk pembibitan.
"Metodologi untuk pembibitan sudah optimal, permasalahan sekarang mencari buah yang masak untuk pembibitan, itu yang menjadi kendala," kata Melki, kepada RIAUONLINE.
Pihaknya bersama petani jernang terus mencoba konservasi rumpun jernang di hutan.
"Karena memang kita coba untuk konservasi beberapa rumpun jernang di hutan, kadang kala itu di panen oleh orang lain, oleh pihak lain. Kelompok sudah mencoba ini untuk khusus dijadikan pembibitan, kan tidak mungkin setiap saat kelompok ada di hutan," ungkapnya.
Permasalahan lainnya yaitu akses untuk menuju ke lokasi.
"Akses mencapai lokasi itu, sama mudahnya antara orang kita di Kuansing, dengan orang yang dari Sumatera Barat. Memang, kita tidak nafikan, kenyataannya pedagang pengumpul rata-rata banyak berada di Sumatera Barat," pungkasnya.
Pemprov Riau Rencanakan Penampungan Jernang yang Berkeadilan untuk Petani
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau Maamun Murod akan melakukan upaya agar petani jernang bisa berkembang.
Menurutnya petani jernang juga harus bisa tata kelola dalam berniaga untuk kesejahteraan hidup para petani jernang.
Ia menegaskan akan merencanakan penampungan jernang yang berkonsep berkeadilan.
"Jadi, saya inginnya itu, nanti ada salah satu pengempul jernang ini yang berkeadilan. Artinya dia tidak hanya mengambil keuntungan sendiri saja," tegas Murod, Kamis, 18 Februari 2021, kepada RiauOnline saat dijumpai di Kantor Dinas LHK Riau.
Pihaknya juga ingin agar masyarakat yang menjadi petani jernang terus dapat berkembang.
"Bagaimana supaya masyarakat itu bisa hidup, terus jernang bisa berkembang. Nah, dari tata niaga juga bisa berjalan dengan baik," ujarnya
Murod menuturkan dengan nada semangat, bahkan sudah menghubungi rekan kerjanya di Dirjen Perdagangan untuk berdiskusi lebih lanjut perihal jernang ini.
"Makanya kemarin saya menelepon salah satu Dirjen Perdagangan, kemungkinan dalam waktu dekat akan melakukan zoom meeting," pungkasnya.