RIAUONLINE, PEKANBARU - Pria berkemeja putih datang ke Kantor Riau Online dengan semangat. Ia tidak ingin terlambat datang dalam acara podcast, Selasa 17 Maret 2021.
Rezki Febri, pria kelahiran Pekanbaru itu merasa kembali dilahirkan dan punya kehidupan baru. Belum lama, ia pulang dari tempat rehabilitasi bagi para pecandu narkoba.
"Saya merasa lebih baik saat ini. Tempat rehabilitasi membuat hidup saya lebih disiplin," ujarnya sembari tersenyum.
Tidak malu-malu Rezki bercerita masa di mana dirinya pernah kecanduan mengonsumsi narkoba. Ia berujar, selama 17 tahun telah bergelut dengan barang haram tersebut.
Rezki tidak menampik bahwa banyak hal buruk yang ia alami selama menjadi pecandu. Mulai dari diasingkan keluarga besar, skripsi tidak selesai dan karir pekerjaan juga berantakan.
"Saya memilih ngekos, sempat kerja ojek online tapi habis digunakan untuk narkoba semata. Pernah tes di BUMN, lolos seleksi kesehatan. Gaji pertama saya belikan narkoba lagi. Saya hancur pada masa itu," kenangnya.
Pria kelahiran 1987 ini bercerita, ia juga sempat mencoba alkohol di bangku kelas 6 SD. Menurutnya, ia didorong rasa penasaran berlebihan. Hal itu pula yang membuatnya ingin mencoba narkoba.
"Efeknya pakai narkoba itu bisa nge-fly, melayang sama kayak alkohol. Harga alkohol waktu itu Rp 6 ribu, alkohol 40 persen. Tahun 2002 coba narkoba karena penasaran punya abang," katanya.
Rezki pun memutuskan ikut rehabilitasi atas kemauannya sendiri. Ia berangkat ke Panti Rehabilitasi Narkoba Lido di Bogor, Jawa Barat pada tahun 2019.
Ia sempat mengalami masa sulit selama di tempat rehabilitasi. Menurutnya, 14 hari pertama adalah masa paling sulit. Mereka hanya diberi waktu keluar kamar 15 sampai 30 menit salam sehari.
"Kita diawasi tim medis. 14 hari itu masa pemutusan zat buruk dalam tubuh. Biasanya di masa itu banyak timbul penyakit penyerta lainnya. Karena tubuh berusaha mengeluarkan zat-zat buruk," jelasnya.
Pada 15 bulan Februari 2020, Rezki akhirnya dibolehkan pulang usai rehabilitasi. Ia merasa punya kepercayaan diri dan kembali hidup normal.
Rezki berujar bahwa hal tersulit sebenarnya ketika sudah keluar rehabilitasi. Menurutnya, godaan ingin mencoba narkoba masih ada. Apalagi banyak faktor yang mempengaruhi.
"Cara menekan hasrat ingin pakai lagi, jangan hidup monoton. Ganggu zona nyaman kamu. Secepat mungkin cari hal hal positif," paparnya.
Ia berpesan agar jangan pernah takut menjalani pemulihan. "Kalau tidak berhenti, pilihan cuma tiga. Masuk kubur, dipenjara atau masuk rehabilitasi. Lebih baik memilih pemulihan," sarannya.
Belasan tahun lamanya kecanduan narkoba, kini Rezki telah pulih. Pria yang akrab dipanggil Kiki ini menjadi Konselor Adiksi BNNP Riau.
"Saya tak malu ngomong saya mantan pecandu, saya malah bangga. Narkoba itu tidal keren, hanya menunda masalah dan menimbulkan masalah baru," ucapnya.