RIAUONLINE, PEKANBARU - Anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat menyanyangkan ketiadaan anggaran rumah ibadah dari Pemprov Riau selama dua tahun terakhir.
"Sudah 2 tahun tidak ada bantuan untuk rumah ibadah, sementara kami kemarin ke Indragiri hilir, ke kampar masih banyak masjid yang membutuhkan," ujar Ade, Rabu, 10 Maret 2021.
Menurutnya jika Pemprov tak hadir dalam pembangunan infrastruktur keagamaan ini, masyarakat khususnya dengan background keagamaan kuat akan merasa pemprov abai dengan kebutuhan masyarakat.
"Jika pemerintah tidak hadir dalam pembangunan keagamaan kita khawatir ada jarak antara pemerintah dan masyarakat," ujar Ade.
Menurutnya hal ini akan menjadi preseden buruk bagi Riau yang selama terkenal dengan kebudayaan yang kental dengan agama justru tidak memiliki kepedulian terhadap pembangunan keagamaan.
"Sangat disayangkan pemda riau dengan apbd sembilan triliun tidak punya kepedulian mengalokasikan ke keagamaan," ungkap Ade.
Politisi PAN ini menyebut sudah menyampaikan aspirasi terkait pembangunan rumah ibadah ini namun pad akhirnya semua tergantung kepada Pemprov Riau sebagai pengguna kuasa anggaran.
"Ini kan tergantung komitmen kepala daerah, kami kan hanya menyampaikan aspirasi. Namun ini tergantung komitmen dan perspektif kepala daerah. Ini yang berat," jelasnya.
Dijelaskannya pembangunan Bantuan rumah ibadah di APBD 2021 hanya tersedia untuk masjid Agung Annur. Sementara lainnya tidak mendapatkan penganggaran.
"Padahal, memasuki Memasuki bulan Ramadhan, masjid dan mushalla yang mencapai 13.000 unit ini tentu membutuhkan biaya operasional," ungkap Ade.
Atas hal ini Ade meminta Pemprov segera mengambil langkah solutif baik melalui pengarahan program CSR, APBDP 2021 atau APBD 2022.