RIAUONLINE, PEKANBARU - Kader senior Partai Amanat Nasional Riau, Musyaffak Asikin meminta Irvan Herman segera menyelesaikan permasalahan mahar politik Pilkada 2018 yang muncul ke permukaan. Ia juga meminta PAN tegas atas kasus Ini.
"Bagaimanapun Irvan Herman harus bertanggung jawab selaku kader, jika tidak ini akan jadi blunder bagi PAN. Ketum PAN juga harus tegas, tidak usah dipertahankan," ujar Musyaffak, Rabu, 27 Januari 2021.
Musyaffak menyebut mahar politik ini adalah fenomena umum dalam kontesasi politik, tapi saat terpublikasi memberi efek besar.
"Mahar politik dalam tanda kutip partai lain juga melakukan hal yang sama tapi jarang terpublikasi. Jika sampai terpublikasi ya ini lah resikonya,"
Terlebih lagi, mahar politik ini justru tidak sepenuhnya sampai ke partai dan tidak diketahui keberadaannya.
"11 milyar loh, angka yang coba diputar Irvan. Ada bahasa dari pak Fauzi Kadir hanya satu milyar yang sampai ke partai. Setelah diminta pertanggungjawaban dikembalikan lima milyar, lima milyarnya ke mana?," Jelas Musyaffak.
Mantan anggota DPRD Riau ini menyebut saat kesepakatan antar partai ini tak tercapai tentu konsekuensinya mahar politik harus dikembalikan.
"Ketika partai tidak merekomendasikan, tentu mereka berharap uangnya kembali," ungkap Musyaffak.
Ia menyebut, meski belum ada pembicaraan. Isu ini sudah berkembang dan akan terus membesar jika tidak diambil keputusan tegas.
"Partai Harus punya sikap tegas, secepatnya mencopot Irvan Herman. Secara resmi belum ada, tapi ini sudah menjadi pembicaraan hangat di grup," ungkapnya.
Musyaffak menjelaskan, meski dirinya tak lagi pengurus aktif, ia merasa punya kewajiban menjaga marwah PAN Riau sebagai tempatnya belajar berpolitik.
"Ini menyangkut marwah partai. Saya tidak ingin partai ini diobok-obok. Apalagi bicara kader, Irvan ini belum punya prestasi apa-apa di partai," ujarnya.
Ia menambahkan, ini bukan kali pertama Irvan membuat masalah di PAN. Tak ayal, suara sumbang mengenai Irvan tak hanya berhembus di DPW namun juga di DPP.
"DPP juga mulai gerah dengan gaya Irvan ini yang seakan-akan menunjukkan arogansinya karena ia merasa dekat dengan orang-orang yang memiliki posisi strategis di DPP, partai harus tegas," tutupnya