Pembagian beasiswa RAPP untuk tingkat perguruan tinggi dilaksanakan mengikuti protokol kesehatan di BPPUT Town Site 2, Pangkalan Kerinci beberapa waktu lalu.
(istimewa)
RIAUONLINE - “Saya rasa, jika tak ada beasiswa, saya akan putus ditengah jalan,” begitulah kalimat Bastian Pangestu Saputra (18), mahasiswa semester I Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Pelalawan (ST2P). Ia sempat pesimis bisa kuliah sampai lulus. Sang ayah sudah tiada sejak kecil. Selama ini hanya ibu yang menjadi sandaran. Sang ibu sehari-hari bekerja sebagai buruh dengan penghasilan yang tak menentu. Belum tentu dapat membiayai kuliahnya hingga lulus.
Bastian pun berupaya mencari peluang supaya bisa kuliah. Kemudian, ia memperoleh informasi dari pihak kampus bahwa PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan PT Asia Pacific Rayon (APR) menyediakan kesempatan beasiswa untuk mahasiswa yang berada di sekitar daerah operasionalnya. Ia pun segera menyiapkan berkas dan mendaftar.
Bagi Bastian, menunggu pengumuman adalah saat paling mendebarkan. Pasalnya, ia khawatir tidak lulus dan harapan untuk sekolah menjadi sirna. Setiap hari ia meminta doa dari sang ibu, karena ia percaya doa ibu sangat mujarab.
Tak lama setelah itu, pihak kampus memberi tahu dirinya bahwa ia lulus sebagai penerima beasiswa dari RAPP dan APR. Saat itu, hatinya bergetar dan bersyukur.
“Adanya beasiswa ini saya membuat beban keluarga menjadi ringan, membuat saya semangat belajar agar beasiswa ini tidak putus di tengah jalan,” tutur Bastian yang bercita-cita sebagai peneliti.
Berbeda dengan Chanti Anjelica (18) mahasiswa Teknik Kimia Universitas Riau, telah meraih beasiswa RAPP sejak duduk di bangku SMAN 1 di Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau. Baginya, beasiswa tersebut sangat membantu meringankan beban orang tuanya. Sang ayah sehari-hari bekerja di bengkel kecil dan kadang jadi nelayan untuk menutupi kekurangan.
“Beasiswa ini sangat membantu perekonomian keluarga saya. Apalagi biaya kuliah tidaklah murah. Alhamdulillah saya sudah dibantu RAPP sejak saya SMA sehingga menjadi penyemangat saya sampai sekarang,” tuturnya.
*100 Beasiswa Disalurkan untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi*
Koordinator Program Pendidikan Community Development (CD) RAPP, Vonne Kandou mengatakan program beasiswa pendidikan merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) APRIL 2030 dimana perusahaan melakukan pemberdayaan masyarakat melalui prakarsa transformatif di bidang pendidikan.
Vonne menjelaskan program beasiswa tingkat perguruan tinggi ini dilaksanakan setiap tahunnya. Para penerima berasal dari mahasiwa yang tinggal di sekitar daerah operasional.
“Kami memberikan beasiswa untuk 100 hingga 120 orang tingkat perguruan tinggi setiap tahunnya. Tahun ini ada 80 penerima lanjutan dan 20 penerima baru. Beasiswa ini berkelanjutan, mulai dari semester satu hingga delapan dengan syarat mereka harus terus memiliki IPK di atas 3.00 di setiap semester,” tuturnya.
Vonne menjelaskan target tersebut dibuat supaya mereka rajin belajar dan nantinya saat akan memasuki dunia kerja, mereka dapat memenuhi salah satu persyaratan, yakni IPK yang bagus.
“Sebagai perusahaan yang berkomitmen membangun pendidikan di wilayah operasional, kami peduli terhadap anak-anak yang memiliki semangat belajar namun terbatas dari segi finansial keluarganya,” tutupnya.