Keluarga Almarhum Salman Alfarisi Minta Peristiwa Banawa Nusantara Diinvestigasi

investigasi-banawa.jpg
(defri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pihak keluarga, almarhum Salman Alfarisi yang meninggal dunia terbaliknya Kapal Wisata KM Banawa Nusantara 58, Sabtu, 19 Desember 2020 meminta tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kampar.

Selain minta tanggung jawab dari Pemkab Kampar, baik itu Dinas Pariwisata dan Dinas Perhubungan, Pihak Keluarga alarhum Salman Alfarisi minta investigasi dilanjutkan.

"Saya ingin kasus ini harus diinvestigasi agar lebih jelas titik terangnya, ini kapal tanggung jawab siapa, kenapa tidak ada sistim pengamanan di atas kapal," ucap Zul kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 22 Desember 2020.

Zul sebagai paman korban, meminta peristiwa ini tidak terulang kembali, namun tetap menginginkan pariwisata di Kampar lebih baik kedepannya.



"Saya meminta kejadian ini tidak terulang lagi, saya juga tidak ingin meminta anak saya kembali, tapi saya ingin kasus ini di investigasi," pungkasnya sambil berurai air mata.

Kapal wisata milik Dinas Pariwisata Kampar, Banawa Nusantara 58 terbalik di Danau PLTA Koto Panjang, Kampar, Sabtu, 19 Desember 2020 sekira pukul 16.00 WIB. Saat kejadian, kapal hibah Kementerian Perhubungan RI itu membawa 40 penumpang melakukan perjalanan berkeliling Danau PLTA Koto Panjang.

Menurut saksi mata yang ikut dalam rombongan wisata, Kasmi, peristiwa nahas itu terjadi saat kapal hendak berbelok, namun belokan terlalu patah mengakibatkan kapal oleng ke kanan, kemudian terbalik.

"Saat itu kapal hendak berbelok ke kanan, tapi terlalu patah dan membuat miring hingga oleng dan tenggelam di tengah danau PLTA Koto Panjang," ucap Kasmi, Sabtu, 19 Desember 2020.