Riau Alami Pandemic Fatigue? Ini Penjelasannya

jubir.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Riau Indra Yovi menyebut, ada faktor jenuh dan kelelahan menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sembilan bulan.

Ia menyebut belum ada tanda-tanda penurunan kasus, baik yang positif maupun pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

"Apakah sudah ada tanda-tanda melambat, belum. Angkanya masih berkisar 100-200 kasus perhari, dengan jumlah rata-rata angka kematian perhari 5-6 kasus," kata dr Indra Yovi, Selasa, 1 Desember 2020.

Menurutnya, saat ini jumlah kasus di Provinsi Riau belum memperlihatkan tanda-tanda turun, ia melihat memang ada sedikit faktor jenuh menghadapi persoalan ini.

"Ada faktor jenuh, dan WHO juga menyatakan ada istilahnya Pandemic Fatigue kelelahan akibat pandemi," ujarnya.



Ia menuturkan, pandemi berlangsung sembilan bulan ini menimbulkan rasa jenuh, bosan karena yang disampaikan persoalan tidak berubah.

"Tentu ada jenuhnya, cuma ini kita mengingatkan terus kepada masyarakat jangan sampai faktor jenuh dan bosan itu menjadi resiko yang sangat besar," jelasnya.

Pihaknya mengingatkan, momen pencoblosan Pilkada di beberapa daerah.

"Ini juga kita sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, Bawaslu, KPU, supaya betul-betul protokol kesehatan di waktu dilakukannya Pilkada itu betul-betul dilakukan dengan baik," harapnya.

Menurutnya, jika ada kerumunan yang berisiko tinggi menjadi transmisi Covid-19 agar menindak tegas dan membubarkannya.

"Tidak boleh ada kerumunan yang tidak perlu, dan memang harus tegas dinyatakan atau dibubarkan kalau ada kerumunan yang berisiko tinggi untuk menjadi transmisi Covid-19," pungkasnya.