RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau mengingatkan para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah agar tidak melakukan intimidasi kepada aparatur sipil negara (ASN) untuk memperoleh dukungan.
Hal ini harus diantisipasi agar pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember mendatang bisa berjalan dengan aman.
Hal ini disampaikan Gubernur Riau Syamsuar, Senin 19 Oktober 2020 malam.
Dikatakannya seluruh calon kepala daerah maupun pendukungnya harus menghindari konflik kepentingan dengan tidak melakukan praktek-praktek intimidasi serta ancaman terhadap ASN.
"Saya mengimbau (cakada, red) agar menghindari konflik kepentingan. Tidak melakukan praktek-praktek intimidasi serta ancaman kepada pegawai atau ASN," ujar Gubri Syamsuar melalui rekaman video.
Selain itu iapun mengimbau ASN agar turut menjaga dan menegakkan prinsip netralitas di instansi masing-masing.
ASN juga diminta untuk melaksanakan pelayanan publik baik sebelum, selama maupun sesudah pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020.
Untuk mensukseskan Pilkada serentak tahun 2020, tambah Gubri, para ASN hendaknya menggunakan media sosial secara bijak.
Tidak menggunakan untuk mendukung pasangan calon dan tidak menyebarkan ujatan kebencian serta berita bohong.
"Himbauan ini agar dilaksanakan dengan penuh integritas, dengan rasa tanggung jawab dalam rangka mewujudkan netralitas ASN yang bermartabat, beretika dan demokratis. Demi terwujudnya persatuan dan kesatuan negara republik Indonesia," tuturnya
Selain mengingatkan ASN, Gubri Syamsuar juga mengajak masyarakat untuk menolak politik uang maupun segala jenis pemberian dalam bentuk apapun saat Pilkada serentak 2020. Jika hal ini bisa dilakukan maka Pilkada aman, bersih dan sehat bisa diwujudkan.
Sebagaimana diketahui, Pelaksanaan Pilkada serentak di Riau akan dikuti oleh sembilan kabupaten/kota pada 9 Desember mendatang.
Sembilan daerah tersebut yaitu Kabupaten Rohul, Rohil, Inhu, Kota Dumai, Kuansing, Pelalawan, Siak, Bengkalis dan Kepulauan Meranti.