DPRD Pekanbaru Kritik Pembangunan Islamic Center Tidak Profesional

Mulyadi-Anwar.jpg
(dprd.pekanbaru.go.id)

Laporan : Muthi Haura

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Pembangunan Islamic Center di Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru belum menunjukan progres yang memuaskan. Pembangunan Islamic Center yang dimulai sejak 2017 ini telah menghabiskan anggaran Rp38 milyar di tahun 2020.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru, Mulyadi mengatakan, pihaknya mendukung pembangunan Islamic Center. Hanya saja, dalam pembangun, tak sesuai fakta di lapangan dengan yang disampaikan Pemko.



Mulyadi juga mengatakan, dalam pengerjaan pembangunan Islamic Center, dinilai tidak profesional. Untuk keramiknya sendiri, tidak sejajar. “Masa kalah sama keramik masjid yang swadaya masyarakat, tapi lebih rapi,” katanya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 2 September 2020.

Selain itu, dalam proses pengerjaannya, pekerja tidak memakai alat pengaman. Seperti pekerja yang memasang kubah, tidak ada satupun yang memakai helm. “Seharusnya mottonya, savety first,” ujarnya.

Islamic Center ini sendiri, di Desember 2020 ditargetkan sudah fungsional, walaupun belum keseluruhan bangunan yang selesai. “Tapi belum keseluruhan bangunan, termasuk di bagian belakang yang diperuntukan untuk sekolah/MDA,” kata Mulyadi.

Mulyadi berharap, pembangunan Islamic Center ini berjalan dengan baik. “Semoga kualitas bahan dan pengerjaannya sempurna,” pungkasnya.