Olahraga Sulit Berkembang Karena Anggaran Dipangkas Saat Pandemi

Fgd-olahraga.jpg
(lukman)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pandemi Covid-19 yang mewabah sejak awal tahun lalu ternyata turut berdampak besar terhadap perkembangan pembinaan olahraga di Riau. Pasalnya, selain latihan dibatasi dengan protokol kesehatan, ternyata anggaran pembinaan olahraga juga turut dipangkas.

Bahkan pemangkasan anggaran pembinaan olahraga di Riau terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota. Hal ini diungkapkan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Pekanbaru Anis Murzil saat acara forum group discussion (FGD) yang digelar di Hotel Evo Pekanbaru, Kamis 15 Oktober 2020 siang.

Dikatakan Anis, pemangkasan anggaran hingga 75 persen akibat pandemi Covid-19 tersebut menjadi masalah utama pengembangan pembinaan olahraga. Padahal ia berharap pada PON 2025 mendatang, Riau bisa bertengger di urutan lima besar.



"Permasalahan utama adalah pendanaan. Intinya secara finansial KONI kabupaten/kota belum mampu untuk melakukan pembinaan yang lebih intensif. Hampir semua KONI dipangkas anggarannya sampai 75 persen," ungkap Anis.

Permasalahan kedua yang dihadapi insan olahraga Riau yaitu belum terbangun integrasi secara menyeluruh. Mulai dari antara organisasi pengurus cabang olahraga, pengurus provinsi, KONI kabupaten/kota dan Provinsi hingga Dinas Pemuda dan Olahraga.

"Permasalah kedua belum terbangun integrasi antara seluruh organisasi olahraga mulai dari pengcab, pengprov hingga KONI kota/kabupaten dan Provinsi. Begitu juga dengan Dispora-nya, sehingga kedepan diharapkan bisa duduk bersama untuk menyusun agenda pembinaan olahraga yang lebih baik," tambahnya.