Indonesia Harus Kerja Keras Tangani Stunting

Stunting2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pencegahan stunting merupakan salah satu upaya negara untuk melindungi generasi bangsa. Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas diperlukan untuk memajukan suatu negara.

“Misalnya, semakin banyak anak obesitas disuatu negara maka akan meningkatkan menurunnya kinerja SDM di negara tersebut, hal ini karena obesitas cenderung menyebabkan aktifitas fisik berkurang,” jelas ahli gizi, Mifta.

Kesadaran stunting tahun 2020 sudah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Riset Kesehatan Dasar melaporkan terjadi penurunan prevelensi stunting dari tahun 2018 ke tahun 2019 sebesar 3,13 persen.



Namun, Indonesia masih harus bekerja keras dalam penanganan stunting sebab prevelensi tahun 2019 sebesar 27,67 persen, artinya Indonesia masih belum memenuhi standar dari WHO (World Health Organization) yaitu harus kurang dari 20 persen.

Saat ini sudah banyak portal resmi yang membantu menyebarkan informasi pencegahan stunting.

Informasi terkait pentingnya asupan gizi pada 1.000 hari usia bayi. Penyuluhan edukasi kepada orangtua dan lingkungan tentang kebutuhan gizi. Pemerintah saat ini sudah menjalankan promosi kesehatan berkaitan dengan stunting.

“Tahun 2017 angka stunting Indonesia sangat tinggi sehingga saat ini pemerintah semakin galak melaksanakan program pencegahan stunting,” ucapnya.