Syamsuar Mengaku Ada Rapat saat Hendak Dikonfirmasi Soal Dugaan Rapat Golkar/Gubernur Syamsuar/istimewa
(istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau sekaligus Ketua DPD I Golkar Riau, Syamsuar menghindar saat diminta klarifikasi terkait adanya dugaan dirinya memanfaatkan fasilitas negara rumah dinas Gubernur untuk rapat virtual dengan Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto.
Saat Riau Online mencoba meminta klarifikasi dan menyampaikan pertanyaan kepada Mantan Bupati Siak dua periode ini sekitar pukul 15.00 WIB. Syamsuar terus berjalan dan masuk ke dalam ruang rapat.
"Saya ada rapat," singkatnya sambil masuk ke dalam ruang rapat di Gedung Daerah, Rabu, 3 Juni 2020.
Kemudian Riau Online menunggu Syamsuar yang dari luar pintu rapat sampai pukul 16.40 WIB, namun saat Riau Online mencoba mengejar Syamsuar, Pengawal Pribadi (Walpri) Syamsuar menahan dan meminta Riau Online berhenti mengejar.
"Ijin dulu bang, bapak mau ada acara," tegas salah seorang Walpri-nya.
Syamsuar sempat membalikkan badan dan melihat dengan tatapan kesal, "Wartawan mano dio tu?" kata Syamsuar sambil berjalan menuju mobilnya.
Sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Indoensia Bersih (KIB) menyayangkan sikap Gubernur Riau, Syamsuar yang diduga menyalahgunakan aset negara untuk kepentingan politik.
Penyalahgunaan itu, dikatakan Ketua KIB, Hariyadi, karena Syamsuar mengikuti rapat virtual partai Golkar membahas Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pilkada. Syamsuar diduga mengikuti rapat dari rumah dinas Gubernur.
"Foto yang masuk ke WA saya ini menggambarkan didalamnya ada Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau Drs. Syamsuar dan orang dekatnya, Ikhsan. Mereka lengkap memakai baju partai Golkar dan dibelakangnya ada Baliho Partai Golkar," jelas Hariyadi kepada Riau Online, Selasa, 2 Juni 2020.
Diduga kegiatan tersebut dilakukan di rumah dinas Gubernur Riau, Hariyadi sudah mencoba melakukan konfirmasi ke Ikhsan yang pernah menjabat sebagai Sekretaris DPD II Golkar Siak via WhatsApp.
Diketahui, rapat ini merupakan rapat dengan Ketua Umum Golkar dengan agenda Rakornas membahas kesiapan Pilkada.
Pihak Golkar, sambung Hariyadi membantah jika rapat dilaksanakan di rumah dinas, mereka beralasan rapat tersebut dilaksanakan di kantor DPD I Golkar.
"Kata mereka rapatnya di kantor DPD I, saya langsung ke kantor Golkar, meterannya saja dicabut, gimana pula mau rapat virtual," tuturnya.
Hariyadi bahkan punya bukti rekaman video rapat virtual ini, memang dalam tangkapan layar kamera tidak terlihat background rumah dinas, karena lensa kamera disetting 'fit' dengan spanduk Golkar.
"Kami cukup menyayangkan kegiatan tersebut jika memang dilakukan di rumah dinas Gubernur yang merupakan aset negara, tentunya secara etika dan ketentuan tidak dibenarkan," ujarnya.