Renangi Drum Plastik, Kakek Meninggal Hanyut Terseret Arus

korban-ditemukan.jpg
(robi)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Seorang pria paruh baya bernama Nawardiman (50), warga Desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar meninggal dunia diduga hanyut terseret arus sungai Limpato di Bendungan Desa Petapahan, Senin, 27 April 2020 pagi.

Korban ditemukan setelah lebih kurang 3,5 jam dilakukan pencaharian dan ditemukan sekitar 200 meter dari tepi bendungan di Desa Petahapan Gunung Toar.

Kapolsek Kuantan Mudik, Iptu Faizal Aliza mengatakan, dari keterangan saksi mata bernama Aap awalnya pada Senin, 27 April 2020 sekira pukul 08.00 WIB dia pergi ke bendungan yang berada di daerah sungai Limpato desa Petapahan.



Aap ini kata Kapolsek, sempat melihat korban Nawardiman (50) sedang duduk ditangga bendungan sambil melihat drum plastik yang mengapung disekitar bendungan.

Aap sempat menyapa korban,"sedang apa bang," kata Aap seperti ditirukan Kapolsek. Namun korban saat itu tidak menjawab sepatah kata pun. Mala korban langsung terjun dan berenang diduga akan mengambil drum plastik yang tengah mengapung. Dan korban saat itu langsung tenggelam.

Melihat korban tenggelam, Aap yang hanya seorang diri pun langsung bergegas pulang ke kampung dan memberitahukan kejadian tersebut kepada anak korban bernama Audi.

"Bang Audi bapak abang hanyut di bendungan," kata Aap memberi kabar kepada anak korban seperti ditirukan Kapolsek. Aap juga memberitahukan kepada warga sekitar kalau ada warga hanyut disekitar bendungan.

Audi yang mendapatkan kabar tersebut bersama warga langsung bergegas menuju tempat kejadian. Namun saat itu korban memang sudah tidak terlihat.

Setelah dilakukan pencaharian oleh masyarakat desa Petapahan dibantu personil Polsek Kuantan Mudik, dan anggoa TNI sekitar pukul 11.30 WIB korban akhirnya bisa ditemukan. "Ditemukan di hilir bendungan dengan jarak 200 meter dari bendungan," ujar Kapolsek.