RIAUONLINE, PEKANBARU - Seekor Harimau Sumatera (panthera tigris sumatra) yang menjadi korban jeratan pemburu liar, di kawasan konsesi PT RAPP, Blok Meranti, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, telah tiba di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat, Selasa, 31 Maret 2020.
Begitu tiba di pusat rehabilitasi, kondisi harimau berjenis kelamin betina itu dalam kondisi baik.
"Agersifitasnya, kemudian dia juga sudah mau makan dan mau minum," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono.
Namun kata Suharyono, terhadap harimau belum dapat dilakukan pemeriksaan medis karena dalam kondisi belum tenang.
"Hanya saja kami sepakat dengan tim medis yang berada di PHRSD dan teman-teman medis kami juga sepakat untuk satu dua hari kedepan ini sampai hari ketiga belum dilakukan medical check up untuk keseluruhan harimau tersebut. Setelah kondisi lebih membaik lagi, lebih tenang, tidak stres dan dehidrasi kondisi harimau sudah cukup stabil baru kami akan lakukan meical check untuk mengetahui kondisi harimau sumatera tersebut," jelas Suharyono.
Di pusat rehabilitasi, harimau sumatera selanjutnya akan dilakukan observasi untuk penyembuhan luka pada kaki harimau akbiat tali jeratan. Diharapkan luka pada kaki harimau dapat disembuhkan meski luka yang terjadi pada kaki sebelah kanan cukup serius hingga menyentuh bagian tulang.
"Kami hanya bisa berharap semoga kakinya bisa disembuhkan karena cukup serius, lukanya sampai ke tulang. Semoga masih ada jaringan yang bisa menyambungkan ke bagian kaki bawah di telapak sehingga lukanya bisa sembuh," katanya.
Suharyono berharap, harimau dengan panjang 170 centimeter itu dapat sembuh dan kembali dilepasliarkan di habitat aslinya.
Sebelumnya, harimau ditemukan terjerat dalam konsesi perusahaan PT RAPP dalam kondisi memprihatinkan. Kaki harimau mengalami luka cukup serius akibat tali jerata. Diduga, harimau sudah terjerat selama tiga hari sebelum ditemukan.
Communications Manager PT. RAPP, Budhi Firmansyah kepada RiauOnline.co.id, membenarkan pengamanan seekor Harimau Sumatera yang terjerat di wilayah HTI PT. RAPP di kawasan sempadan Sungai Sangar, Estate Meranti, Kecamatan Teluk Meranti.
kata Budi, Tim dari Departemen Lingkungan dan Konservasi (Conservation and Environment Department), PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) telah melaporkan penemuan Seekor Harimau Sumatera yang terjerat di sempadan sungai Sangar oleh Pekerja di lapangan pada Sabtu, 28 Maret 2020 kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Sabtu Malam itu juga, sambung Budhi, Tim BBKSDA sampai di Estate Meranti dan berkoordinasi bersama Tim Departemen Konservasi dan Lingkungan RAPP untuk mempersiapkan rencana penanganan dan evakuasi Harimau Sumatera tersebut.
Pada Minggu, 29 Maret 2020 kata dia, tim gabungan BBKSDA dan RAPP berangkat menuju lokasi Harimau yang terjerat. Setiba di lokasi, tim segera melakukan evakuasi harimau tersebut.
"Mengingat perlu dilakukan perawatan terhadap luka yang diderita harimau dan observasi selanjutnya, harimau yang diketahui berkelamin betina tersebut langsung diberangkatkan menuju Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Damasraya (PRHSD) di Sumatera Barat," ungkapnya. (ris)