Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad (RSUD AA) Provinsi Riau yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, pada Kamis siang, 16 Januari 2020 terbakar.
(riauonline)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, pada Kamis siang tadi terbakar.
Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 13.40 WIB. Gudang yang berlokasi di bagian belakang gedung utama RSUD Arifin Achmad itu, menurut sejumlah saksi tiba-tiba mengeluarkan asap putih tebal.
Beruntung kebakaran berhasil diatasi dengan cepat dan tidak menghanguskan seluruh bangunan. Api hanya membakar obat-obatan dan peralatan medis yang tersimpan dalam gudang itu.
Berdasarkan catatan Riauonline, kebakaran yang terjadi di gedung farmasi itu merupakan kedua kalinya terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Pada 13 Maret 2017 lalu, kebakaran juga melanda RSUD Arifin Achmad hingga menyebabkan pasien serta petugas kocar-kacir. Kebakaran itu terjadi di lift barang, bagian belakang gedung utama RSUD Arifin Achmad.
Saat itu, lorong yang menghubungkan gedung utama dan gedung lawas, tempat rawat inap sempat ditutup. Untuk menemukan dan menjinakkan api, RSUD Arifin Achmad bahkan harus mendatangkan pasukan pemadam kebakaran (Damkar) Pekanbaru.
Setelah diselidiki, petugas berhasil menemukan penyebab kebakaran yang telah menyebarkan asap tebal itu.
"Penyebab asap itu di bawah lift paling bawah," kata Kepala Sub Divisi Rescue Dinas Pemadam Kebakaran Pekanbaru, Ibas T Sembiring saat itu.
Ibas mengatakan penyebab kebakaran diduga akibat tumpukan kain yang terjatuh ke dalam area lift barang. Kain tersebut diduga terbakar karena gesekan berulang kali dari aktivitas lift yang naik turun.
Kain yang terbakar menyebabkan asap tebal menyebar ke setiap lantai di gedung tersebut. "Saya heran bagaimana bisa kain bisa masuk," ujarnya.
Ibas mengaku anggotanya cukup kesulitan mencari sumber api tersebut. Asap tebal menyulitkan petugas menerobos dan mencari punca kebakaran. Bahkan, ia mengatakan petugas telah berulang kali naik turun dari lantai satu hingga lantai tiga untuk mencari tahu asal titik api tersebut.
"Cukup kewalahan, karena asap saja yang terlihat. Asap ini juga bikin kita kerepotan, ruang lingkup kita untuk bergerak jadi sulit," ujarnya.
Menurut Ibas, titik api tersebut berhasil ditemukan setelah dua jam proses pencarian. Api yang bersumber dari kain yang terbakar itu saat ini telah berhasil dipadamkan.