BPJS Nunggak 4 Bulan, RSUD Taluk Cari Pinjaman Biaya Operasional

Bpjstk-apkikasi.jpg
(Istimewa)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau ternyata sudah empat bulan menunggak membayar klaim untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Kuantan.

"Klaim yang dibayar baru sampai bulan Agustus lalu," ujar Direktur RSUD Teluk Kuantan, M Irvan Husin ketika dihampiri RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 2 Januari 2020.

Irvan mengatakan, untuk klaim empat bulan lagi mulai September, Oktober, November dan Desember 2019 itu belum dibayarkan oleh BPJS Kesehatan.

"Kita disuruh cari pinjaman sendiri, disuruh ngutang keluar untuk operasional dan membeli obat-obatan," ungkap Irvan.

Bahkan akibat menunggaknya BPJS Kesehatan kepada Rumah Sakit membuat jasa pelayanan tidak bisa dibayarkan setiap bulannya.



Padahal katanya, pihaknya sudah mengajukan usulan pembayaran klaim tepat waktu kepada pihak BPJS Kesehatan.

"Kita mengajukan sudah sesuai tenggat waktu, tapi tetap telat mereka bayarkan," katanya.

Dia memperkirakan rata-rata tunggakan setiap bulan yang harus dibayar BPJS Kesehatan kepada Rumah Sakit itu mencapai Rp 1 Miliar.

"Paling tinggi pernah Rp 1,5 Miliar," katanya.

Karena menurutnya hampir 90 persen pasien yang berobat maupun yang menjalani rawat inap di rumah sakit itu adalah peserta BPJS Kesehatan.

"90 persen kita melayani BPJS, dan tidak sampai 10 persen pasien umum," kata Irvan.

Sekarang pihaknya harus mencari cara agar obat-obatan di RSUD Teluk Kuantan tetap tersedia dan pelayanan tetap berjalan dengan baik.

"Sekarang membeli obat harus nyetor dulu tidak mau utang, kalau utang mereka nggak mau ngasih obat," katanya.

Sementara Kepala BPJS Kesehatan Kuansing, Nilam yang dihubungi RIAUONLINE.CO.ID meskipun nomor handphone aktif namun belum memberi jawaban. Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis sore juga belum ada balasan.