RIAUONLINE, PEKANBARU - Tiga calon Komisaris Utama (Komut) Bank Riau Kepri (BRK) menjalani tes wawancara yang dilakukan oleh tim Pansel, Senin 13 Januari 2020 malam. Menariknya, dari tiga nama calon Komut BRK satu diantaranya ada nama Sekdaprov Riau, Yan Prana Jaya yang ikut mencalonkan diri sebagai calon Komut BRK.
Ketua Tim Pansel Direksi BRK, Ahmad Syah Harrofie, Senun 13 Januari 2020, mengatakan, tes wawancara ini merupakan rangkaian seleksi terakhir yang dilakukan oleh Pansel, sebelum nama-nama Komut tersebut diserahkan ke Gubernur Riau, Syamsuar.
“Yang pasti jumlahnya 3 orang. Nanti kalau sudah selesai bersama Pak Gub barulah nama-namanya diketahui,” kata Ahmad Syah.
Dia menambahkan, setelah rangkaian wawancara dengan Pansel usai, ketiga nama itu akan diserahkan ke Gubernur Riau, Syamsuar. Sama dengan calon untuk mengisi posisi jabatan direksi lainnya, Syamsuar nantinya akan memilih dari 3 nama itu untuk dibawa ke dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 17 Januari 2020 mendatang.
“Kemarinkan baru untuk calon Dirut dan 2 direksi BRK. Nah, malam ini untuk calon Komutnya. Jadi nanti dalam RUPS semua nama-nama untuk masing-masing posisi jabatan sudah bisa langsing ditunjuk,” ujarnya.
Sebelumnya, Sembilan kandidat calon pimpinan PT Bank Riau Kepri (BRK) dipanggil satu persatu menghadap Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar. Mereka pun disodorkan sejumlah pertanyaan yang langsung dilontarkan oleh orang nomor satu di Riau.
Sembilan calon pimpinan BRK tersebut terdiri dari tiga orang calon Dirut yakni Andi Buchari, Hendra Buana dan Nizam. Kemudian tiga calon Direktur Dana dan Jasa yakni Andi Mulya, M Jazuli, dan MA Suharto. Serta 3 calon Direktur Operasional diantaranya adalah Denny Muliya Akbar, Ikhwan dan Said Syamsuri.
Menurut keterangan Ahmad Syah, wawancara berlangsung santai namun tetap serius. Tahapan ini dilakukan untuk mengali lebih jauh pengalaman dan pengetahuan dari masing-masing calon.
"Dialognya berlangsung santai, tapi tetap serius. Untuk menggali pengalaman, pengetahuan serta visi kedepan ketika masing-masing mereka nanti diberikan jabatan. Apakah sebagai Dirut, atau direktur dana dan jasa maupun direktur operasional," katanya.
Disamping pengalaman dan pengetahuan, Gubernur Riau juga mempertajam strategi apa yang akan dilakukan oleh masing-masing calon jika nantinya dipercaya meduduki jabatan tinggi di BRK untuk menghadapi peralihan (Konversi) BRK dari konvensional ke syariah.
"Kompersi ke Bank syariah itu paling banyak dibahas, hampir 50 persen materi pertanyaan yang diajukan Pak Gubernur itu (Konversi dari bank konvensional ke syariah) yang dipertanyakan," ungkapnya.
Setelah tes wawancara dengan Gubernur Riau selesai dilakukan, maka proses selanjutnya Gubernur Riau akan membawa hasilnya ke dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS.
"Setelah itu nanti baru diserahkan ke OJK untuk dilihat kembali rekam jejaknya. Hasinya baru nanti diserahkan lagi ke pemenang saham untuk ditetapkan sebagai Dirut dan Komut," katanya. (*)