RIAUONLINE, PEKANBARU - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mulai menghantui masyarakat Riau. Apalagi musim kemarau diprediksi akan mulai masuk Februari hingga Maret mendatang. Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengungkapkan, persoalan kebakaran hutan dan lahan di Riau harus dicegah sejak awal.
Sebab jika sudah terjadi kebakaran butuh waktu dan biaya yang besar untuk memadamkannya. Apalagi Riau memiliki lahan gambut yang cukup luas, mencapai 7,9 juta hektare atau 54 persen dari total luas provinsi Riau.
Kendala lainya, adalah sulitnya sumber air untuk menjangkau lokasi kebakaran. Ditambah lagi rendahnya komitmen bersama dalam menanggulangi Karhutla. Baik antara pemerintah daerah dan juga semua pihak.
"Kadang-kadang koordinasi itu mudah dibicarakan, tapi dalam pelaksananya sulit dijalankan," kata Syamsuar, Senin 6 Januari 2020.
"Kita berharap di tahun 2020 ini bencana Karhutla tidak terulang lagi. Kita tetap waspada dan selalu memantau perubahan iklim di Riau tahun 2020 ini," ujarnya.
Syamsuar mengingatkan kepada semua pihak agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Riau. Pesan ini disampaikan Syamsuar menyusul sudah adanya sejumlah daerah di Riau yang sudah ditemukan ada titik kebakaran hutan dan lahan diawal tahun 2020 ini.
"Jangan sampai kita lengah. Karena kalau kita lengah sebentar saja, sudahlah, terjadilah sesuatu hal yang tidak kita harapkan," kata Syamsuar. (*)