RIAU ONLINE, PEKANBARU - Komisi IV DPRD Riau yang membidangi bencana meminta seluruh instansi pemerintah untuk segera memberikan perhatian kepada daerah yang sudah mengalami kebanjiran.
Ketua Komisi IV, Parisman Ikhwan mengaku tidak ingin mendengar jika nantinya ada daerah yang banjir tapi tidak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah.
Menurutnya, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan bantuan kepada korban banjir baik bantuan berupa stok makanan di pengungsian, tenda, obat-obatan hingga bantuan medis.
Sebagai anggota dewan yang dipilih oleh rakyat, Parisman juga akan memaksimalkan perannya sebagai penyambung aspirasi masyarakat dan diteruskan pada pemerintah.
"Makanya kita tidak mau kalau nanti ada korban banjir yang tidak mendapat sentuhan dari pemerintah, kami sangat berharap khususnya BPBD provinsi Riau agar bersama BPBD kabupaten serius menangani banjir ini karena sudah banyak dampaknya bagi masyarakat," kata pria yang kerap disapa Iwan Fattah ini, Sabtu, 14 Desember 2019.
Berdasarkan pantauannya di media, Iwan melihat ada beberapa lokasi yang sudah mengalami banjir terutama di pinggiran sungai, baik di Kuansing maupun di Kampar.
Apalagi, beberapa waktu yang lalu ia mendengar kabar bahwa sudah ada dua Balita yang menjadi korban bencana banjir ini, yakni di Benai Kuansing dan di Kunto Darussalam Rokan Hulu.
Untuk itu, ia berharap ada tindakan dini dari pemerintah guna mengantisipasi potensi-potensi kerugian yang lebih parah hanya karena kurang mendapat perhatian.
"Tapi sejauh ini saya lihat pemerintah sudah mulai bergerak, tapi kita akan awasi terus suplai bantuan dari pemerintah, baik Pemkab-nya maupun Pemprov, kita akan terus koordinasi dengan pihak terkait," tuturnya.
Kedepannya, Iwan berharap agar masyarakat juga ikut menjaga alam Riau, karena faktor manusia juga menjadi penyebab datangnya bencana seperti banjir di musim hujan dan kabut asap di musim kemarau.
Terkait anggaran bencana, menurut Iwan harus ada koordinasi dari masing-masing instansi, seperti Dinas Kesehatan dalam mencegah penyakit, ketahanan pangan untuk stok makanan dan dinas sosial untuk pengungsian.