Apkasindo Berkomitmen Bantu Riau Atasi Karhutla

syamsuar-dan-apkasindo.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) memiliki bertekad untuk membantu Riau mengentaskan masalah kebakaran hutan dan lahan. Ketua DPP Apkasindo Gulat Medali Emas Manurung, bahkan menegaskan tidak akan membiarkan sejengkal tanah lahan sawit anggota asosiasi terbakar.

"Apkasindo telah berkomitmen tidak sejengkal pun lahan petani terbakar 2029. Kita tidak mau lagai lengah," tegas Gulat.

Gulat usai pelantikan 60 pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Apkasindo Riau 2019-2024 di Kota Pekanbaru, Selasa mengatakan bahwa saat ini terdapat 315 ribu kepala keluarga yang menjadi petani sawit di Riau.

Dari angka itu, 50 persen diantaranya telah bergabung dengan Apkasindo. Ke depan, dia menargetkan seluruh petani sawit di Bumi Lancang Kuning dapat menjadi bagian keluarga besar Apkasindo dan memiliki visi yang sama untuk menerapkan praktek perkebunan yang baik.

Gubernur Riau Syamsuar pun menyambut baik komitmen Riau dalam membantu pemerintah daerah mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).



"Indonesia, termasuk Riau selalu dikatakan Uni Eropa dan media luar seolah-olah kita ini tidak ramah lingkungan dan tidak peduli kebakaran lahan," kata Syamsuar.

Riau, kata dia akan kembali menghadapi tantangan besar di awal 2020 mendatang. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kering akan melanda Riau pada Februari 2020.

Dia menuturkan dibutuhkan sinergitas kuat seluruh pihak untuk mengentaskan Riau dari ancaman kebakaran yang terus berulang setiap tahun selama dua dekade terakhir.

"Apkasindo dengan komitmennya membantu pemerintah daerah dalam rangka kebakaran hutan dan lahan, kami sambut baik saya ucapkan terima kasih," ujarnya.

Terpisah, Ketua DPW Apkasindo Riau Santa Buana SP menjelaskan jika pihaknya telah memiliki sejumlah skema untuk mengantisipasi kebakaran Karhutla. Selain fokus menjaga lahan milik masing-masing petani sawit, Santa mengatakan bahwa Apkasindo menyiapkan posko tanggap Api.

"Nanti setiap kecamatan akan ada empat posko. Posko itu akan berdiri di wilayah rawan Karhutla sesuai peta kerawanannya. Nah, di setiap posko akan diperkuat empat relawan. Kita akan menjalin komunikasi dengan setiap pihak terkait mulai dari polisi dan Pemda," urainya. (**)