Proyek pembangunan gedung dua lantai Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan pembangunan gedung tiga lantai Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Kuantan masih belum rampung.
(robi)
RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Proyek pembangunan gedung dua lantai Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan pembangunan gedung tiga lantai Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Kuantan masih belum rampung.
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 26 November 2019 siang kondisi pembangunan dua gedung tersebut masih terus digesa oleh rekanan.
Namun kondisi pembangunan dua proyek yang menghabiskan anggaran lebih kurang Rp 20 Miliar ini masih jauh dari harapan. Ini mengingat waktu pengerjaan hanya tinggal kurang dari satu bulan lagi.
Dari papan plang proyek yang terpasang kegiatan pembangunan dan rehabilitasi RS/Kab Kota dan Provinsi (DAK) dengan pekerjaan rehabilitasi IGD dikerjakan oleh PT Andika Utama dengan Konsultan Pengawas Gita Lestari Consultan. Dengan nomor kontrak 445/RSUD-TU/2019/1027 dengan NIlai Kontrak Rp 7.276.556.000,00.
Di mana tanggal kontrak pekerjaan ini dimulai 23 Juni 2019 - 23 Desember 2019 dengan sumber dana APBD Kabupaten Kuansing.
Kemudian untuk gedung Rawat Inap sendiri menghabiskan anggaran lebih kurang Rp 14 Miliar. Dari laman LPSE Kabupaten Kuansing proyek tersebut dimenangkan PT Putra Meranti yang merupakan perusahaan asal Pekanbaru.
Sekretaris RSUD Teluk Kuantan Ryan Fitra ketika dikonfirmasi mengatakan, dengan sisa waktu yang tersedia, pelaksana optimis menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu.
"Untuk pembangunan IGD itu sudah 60 persen, dan Rawat Inap sudah 48 persen," ujar Ryan, Selasa, 26 November 2019.
Ryan mengatakan, apabila kegiatan pembangunan ini tidak selesai tentu akan ada mekanisme pemberian sanksi yang akan diterima oleh pelaksana sesuai peraturan yang berlaku.
Namun Ryan tidak menyebut apa sanksi yang akan diterima rekanan seandainya tidak bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu.