RIAU ONLINE, PEKANBARU - Rencana Gubernur Riau Syamsuar ingin berhutang sebesar Rp 4,4 triliun dipastikan batal karena DPRD Riau masih menunggu kajian seberapa penting (urgensi) dari utang tersebut.
Wakil ketua DPRD Riau Zukri, mengatakan kemungkinan utang tersebut sudah tertutup, pasalnya pembahasan APBD Riau 2020 sudah memasuki tahap finalisasi.
"Hari Rabu malam atau kamis malam sudah kita ketok palu," tegas Zukri usai mengikuti rapat Badan Musyawarah (Banmus), Senin, 25 November 2019
Terkait utang tersebut, Zukri menambahkan tidak akan terealisasi pada tahun 2020 mendatang, namun ia tak bisa memastikan apakah utang tersebut akan dibahas lagi tahun 2021 atau tidak.
"Harus ada kajian dulu, Pemprov harus siapkan kajian dulu, apakah kita untung atau tidak (dengan utang)," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet, mengaku setuju jika Syamsuar ingin meminjam dana kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk membangun jalan di Riau senilai Rp 4,4 T.
"Infrastruktur jalan memang sangat dibutuhkan Riau, tak bisa di Riau ini bangun jalan sekilo dua kilo, takkan selesai itu," tegasnya, Jumat, 8 November 2029.
Namun, untuk tahun ini menurut Eet belum bisa direalisasikan mengingat kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat.
"Tapi pak gubernur juga harus hitung rasio pertumbuhan ekonomi Riau," tambahnya.
Selain harus memperhitungkan rasio pertumbuhan ekonomi Riau, rencana peminjaman ini dikatakan Eet tidak sesuai dengan mekanisme yang berlaku, pasalnya pinjaman ini masuk di tengah jalan.