Ustad Rasmin Nurjadin ngin maju di Pilkada Rohul karena melihat kondisi Rohul yang nilai religiusnya mulai berkurang.
(istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 9 kabuapten kota mulai hangat, sejumlah nama tenar mulai menghiasai pesta demokrasi lima tahunan ini, mulai dari politikus hingga birokrat.
Meski didominasi dua kelompok tersebut, kelompok agamis juga tak ingin ketinggalan. Seperti yang dilakukan oleh Rasmin Nurjadin, salah seorang tokoh agama di Rokan Hulu.
Rasmin selama ini dikenal sebagai pemilik Pesantren Al Kahfi di Rokan Hulu, ia mengaku ingin maju di Pilkada Rohul karena melihat kondisi Rohul yang nilai religiusnya mulai berkurang.
Kepada Riau Online, Ustad Rasmin menyebut ia ingin membawa semangat untuk mengembalikan Rokan Hulu ke arah yang lebih religius karena Rohul selama ini dijuluki sebagai Negeri Seribu Suluk.
Sebagai langkah awal, mantan Caleg Gerindra ini memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Wakil Bupati ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama ini dikenal sebagai partai dakwah.
"Rohul ini kan negeri seribu suluk, yang artinya negeri yang dimana masalah-masalah yang berkaitan dengan Agama, apakah sifatnya Pendidikan Agama yang digerakkan oleh lembaga-lembaga Pendidikan seperti Pesantren, Madrasah, surau suluk, maupun kegiatan keagamaan lainnya," ujar alumni pondok pesantren Mustafawiyah Purba Baru ini, Senin, 11 November 2019.
Dengan alasan itulah, Rasmin bersama dengan Ormas Keagamaan lainnya menilai sudah selayaknya Rohul mendapatkan perhatian lebih di daerah. Sehingga julukan Negeri Seribu Suluk bukan hanya slogan namun bisa diaplikasikan dalam wujud nyata.
Keputusannya ini, sebut Rasmin, sudah ia komunikasikan dengan tokoh agama yang ada di Riau, apalagi ia merupakan alumni dari jurusan hukum syariah di Universitas Al Azhar.
"Saya juga akan akan menyampaikan hajat ini kepada senior saya di Al-Azhar, Ustadz Abdul Somad," pungkasnya.
Selain dengan PKS, Rasmin juga akan mendaftarkan dirinya ke partai agamis lainnya seperti PAN, PKB dan PPP.