Bawa Pistol saat Dinas, Pengamat: Gubernur Riau Harus Tegur Bupati Rokan Hulu

Bupati-Rohul-Bawa-Pistol.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU, ONLINE, PEKANBARU - Kriminolog Universitas Islam Riau (UIR), Syahrul Akmal Latif, menyayangkan tindakan Bupati Rokan Hulu (Rohul), Sukiman, memamerkan pistol saat menghadiri acara pembentukan Satuan Tugas Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kecamatan Bonai Darussalam, Rohul, Rabu, 6 November 2019. 

Kapolres Rokan Hulu, AKBP Dasmin Ginting, bahkan menyebut pistol tersebut merupakan jenis air softgun sehingga tidak memerlukan izin penggunaan dari pihaknya. Namun, informasi diperoleh RIAUONLINE.CO.ID, patut diduga pistol dibawa Sukiman itu merupakan senjata api.

Syahrul mempertanyakan alasan Sukiman membawa senjata tersebut di hadapan masyarakat Rohul. Padahal, sebagai kepala daerah, Sukiman sudah mendapat fasilitas keamanan.

"Kan sudah ada fasilitas keamanan, jadi alasan dia memakai itu apa? Kecuali dia memakai di saat-saat emergency. Itu baru lain cerita," kata Syahrul, Jumat, 8 November 2019.

Terkait alasan Sukiman menyebut penggunaan pistol tersebut sebagai bentuk gaya-gayaan saja, Syahrul menilai, itu merupakan contoh kurang baik dan mencoreng citra Sukiman sebagai kepala daerah.

"Itu tidak etis, karena dia memiliki standar keamanan. (Gaya-gayaan) itu pembenaran sepihak saja. Kalau alasan itu untuk main-main, ini harus dapat teguran atasan, Gubernur (Syamsuar)," tuturnya.

Syahril menambahkan, sebagai pejabat publik tak seharusnya Sukiman menampilkan hal seperti itu, sebab itu berpotensi menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.

Syahrul kemudian membandingkan dengan Wakil Wali Kota Palu, Pasha Ungu, sempat rapat dengan penampilan rambut diikat, akhirnya mendapatkan teguran.


 

"Intinya, lepaskan atribut sebelumnya. Pasha Ungu itu sekarang pejabat publik, bukan seniman. Begitu juga Sukiman, dia itu sekarang jabatannya Bupati bukan tentara atau militer, jangan mentang-mentang pensiunan TNI, dia seenaknya saja," kata Syahrul dengan nada tinggi.

Dosen UIR ini juga meminta Sukiman untuk insyaf karena perbuatannya tersebut bukan hal lazim di tengah masyarakat. Itu bukan menunjukkan perilaku baik bagi seorang pemimpin. 

Apalagi, tuturnya, sekarang tahun politik, seharusnya para tokoh mengambil hati rakyat. Bukannya menakuti-nakuti rakyat. Terakhir, ia berharap anggota DPRD Rohul baru saja dilantik memanggil Sukiman atas tindakannya ini.

Sebelumnya, Bupati Rokan Hulu (Rohul), Sukiman, menjadi perbincangan hangat netizen Provinsi Riau setelah tertangkap jepretan kamera foto dia membawa pistol atau sejenis senjata api.

Sukiman terlihat membawa pistol saat melaksanakan kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu siang, 6 November 2019.

Sukiman mengakui membawa senjata itu. Namun, ia menjelaskan, pistol ia bawa itu bukanlah senjata api, melainkan air softgun atau senjata angin.

"Itu air softgun," kata Sukiman kepada wartawan usai mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan di Markas Dakwah DPD PKS Kabupaten Rohul.

Ketua Gerindra Rohul ini mengatakan, tujuannya membawa pistol itu hanya untuk gaya-gayaan. "Untuk gaya-gaya saja," ujarnya lagi seraya tertawa.

Sukiman merupakan purnawirawan tentara itu juga mengklaim, hingga kini sifat tentaranya masih ada. Sehingga, bukan sesuatu salah membawa air softgun saat acara kedinasan diikuti ratusan peserta di lapangan terbuka itu.

"Saya kan (purnawirawan) tentara. Sifat militer masih ada," katanya lagi.