RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Asri Auzar memberikan apresiasi kepada dua orang mahasiswa asal Universitas Riau yang sudah mengharumkan nama Riau di tingkat Internasional.
Dua mahasiswa Universitas Riau (Unri) tersebut adalah Firman Edi dan Herfan Riansyah Pratama.
Firman merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sedangkan Herfan kuliah di Fakultas Pertanian.
Kedua mahasiswa tersebut berhasil mengharumkan nama Unri dengan peraih Medali Perak dalam lomba bidang sains internasional pada ajang The 6th Korea International Creative Invention Contest diselenggarakan Korea Invention Academy 2019, di Korea Selatan, akhir Agustus 2019 lalu.
Asri mengucapkan terima kasih kepada dua orang mahasiswa ini, sebab apa yang dilakukan oleh mereka sudah mengharumkan nama kampusnya, Riau, maupun Indonesia di tingkat dunia.
"Terimakasih adik-adik mahasiswa sudah mengharumkan nama Riau di mata dunia," kata Asri, Kamis, 7 November 2019.
Hal tersebut disampaikan Asri usai mengundang mahasiswa tersebut ke ruangannya di gedung DPRD Riau. Usai mendengar cerita dari mahasiswa ini, Asri memastikan dirinya akan berjuang penuh dalam upaya memasarkan hasil karya mahasiswa ini.
"Tolong bawa kesini barangnya, saya akan bayar dan saya akan promosikan dan pasarkan ke masyarakat. Kalau perlu kita undang investor untuk mengembangkan karya adik-adik ini," ujarnya lagi.
Sementara itu, Firman menceritakan sedikit tentang produk ciptaannya tersebut. Dimana ia berhasil menciptakan produk kesehatan bernama Sajika yang merupakan akronim dari Sandal Biji Karet (Sajika).
Sajika ini, jelasnya, dibuat dengan memanfaatkan limbah biji karet yang selama ini terbuang begitu saja. Namun berkat tangan mereka, limbah biji karet ini bisa menjadi sendal refleksi.
“Sandal refleksi ini, biaya produksinya sangat murah karena memanfaatkan limbah dari biji karet selama ini tidak dimanfaatkan. Sementara manfaat dari penggunaan sandal ini sangat banyak," tutur Firman.
Ia menambahkan, manfaat dari Sajika diantaranya melancarkan peredaran darah pada kaki, diare, demam, memiliki jumlah trombosit rendah, atau menderita gangguan tiroid, mengatasi sakit kepala, membantu pemulihan pasca terkena stroke, dan masih banyak manfaat kesehatan lainnya.
Berkat penemuannya ini, Firman mendapat penghargaan berupa medali silver di Korea Inovation Contest yang merupakan ajang perlombaan memanfaatkan bahan terbuang menjadi sesuatu yang bermanfaat pada Agustus 2019 lalu.
Tak hanya Sajika, Firman dan teman-temannya kembali mendapatkan penghargaan pada Oktober lalu dimana ia menciptakan insektisida dari bahan dapur yang tidak terpakai serta daun nabati pepaya dan bawang putih.
Inteksida ini, katanya, sangat bermanfaat dalam mengusir hama padi dan berharga lebih murah dan cepat dari inteksida lainnya.
Berkat penemuan Inteksida ini, Firman mendapatkan penghargaan medali emas di ajang perlombaan yang sama, namun kali ini digelar di Macau.
"Kami ingin kampanyekan dulu kawan-kawan di kampus mengkampanyekan sebagai bahan riset , setelah itu kami akan promosikan banyak untuk di jual," paparnya.