Warga Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamanan, dihebohkan dengan temuan seekor tapir terjerat tali sling yang biasa digunakan untuk menjerat babi.
(istimewa)
Laporan: ANDRIAS
RIAUONLINE, BENGKALIS - Warga Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamanan, dihebohkan dengan temuan seekor tapir terjerat tali sling yang biasa digunakan untuk menjerat babi.
Informasi dirangkum RIAUONLINE.CO.ID keluarnya satwa dilindungi dari habitatnya diduga karena rusaknya kawasan hutan disebabkan karhutla melanda wilayah Kabupaten Bengkalis hingga berdampak asap tebal.
Saat itu, awalnya warga bernama Purwono berjalan ke kebun sawit miliknya dan mengira seekor babi yang terkena jeratan oleh seling kawat (jeratan babi) milik warga. Namun, setelah didekati dan ternyata hewan tersebut tidak pernah dilihat sebelumnya.
"Temuan itu, hari Jumat 20 September 2019 kemarin. Bikin kagetnya Pak Purnomo, setelah melihat hewan tersebut bukan seeokor Babi dan belum pernah dilihat sebelumnya. Dirinya pun langsung melaporkan ke warga," kata Kepala Desa Sepahat, Mhd Azlan Lc, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Minggu 22 September 2019 via phone.
Saat ditemukan oleh warga, lanjut Kades Mhd Azlan Lc. Satwa langka itu dalam kondisi masih hidup hanya terdapat luka pada bagian kaki.
"Kondisi hewan tapir masih hidup, hanya terdapat luka di bagian kaki yang masih terjepit oleh sling jeratan babi. Dan wargapun memanggil dokter hewan yang ada di sini langsung memberi pengobatan terhadap luka pada tapir teraebut," terang Kades Sepahat.
Selanjutnya, temuan warga tersebut dilaporkan kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang ada di Kabupaten Siak untuk dilakukan evakuasi.
"Kini, hewan langka tersebut telah mendapat penanganan dan dievakuasi oleh pihak BKSDA dan di bawa ke Kabupaten Siak," terangnya.