KEPALA Satpol PP Pekanbaru, Agus Pramono cekcok dengan Kabid Penindakan BNN Riau, Kombes Pol Iwan Eka Putra, Jumat dinihari, 23 Agustus 2019, di halaman Grand Dragon Pub dan KTV, Jalan Kuantan III, Pekanbaru.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Grand Dragon Pub dan KTV, hiburan malam di Pekanbaru menjadi saksi perseteruan antara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Agus Pramono dengan Kepala Bidang Penindakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau, Kombes Pol Iwan Eka Putra, Jumat dini hari, 23 Agustus 2019.
Kepala Satpol PP, Agus Pramono menceritakan, sudah beberapa pekan terakhir lembaga penegak Peraturan Daerah (Perda) tersebut melakukan razia di tempat hiburan malam.
Ditambah lagi, ia menerima laporan banyak hiburan malam disinyalir menjadi tempat jual beli narkoba di Pekanbaru sebagai Kota Madani. Anggota Satpol PP, tuturnya, sudah bergerak sejak Kamis malam, 22 Agustus 2019.
Setibanya di Grand Dragon Pub dan KTV, di Jalan Kuantan III, Pekanbaru, Kombes Iwan Eka Putra berpakaian kaos warna biru dan berkaca mata baru saja keluar lift dari lantai atas.
Lift Grand Dragon Pub dan KTV itu berada di pojok antara tangga dan meja resepsionis. Lift tersebut merupakan akses menuju fasilitas karaoke di bagian lain dari Hotel New Hollywood.
Iwan sempat menanyakan keberadaan Satpol PP di Grand Dragon. Berawal dari situ, diduga cekcok Iwan dan Agus Pramono terjadi.
Sebelum menjabat sebagai Kasatpol PP, Agus pernah menjabat Kepala Staf Korem (Kasrem) 031/Wira Bima menaungi seluruh Provinsi Riau dengan pangkat Letkol Inf.
Ia merupakan lulusan Akabri 1987, satu angkatan dengan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
"Ada insiden kecil. Mungkin tadi dari BNN ya. Kalau tidak salah itu Kombes Iwan Eka Putra, kalau tidak salah. Ada beri informasi bersangkutan adalah Kombes Iwan Eka Putra dari BNN, Kabid Penindakan," kata Agus Pramono kepada Wartawan.
Ia menceritakan, awal keributan terjadi saat dirinya sedang berkoordinasi dengan pengelola Grand Dragon terkait surat izin di lobi. Saat bersama, Iwan keluar dari lift dan menanyakan mengapa ada penertiban.
"Kenapa terjadi keributan itu, dikarenakan dia nanya. Saya sedang koordinasi dengan pengelola tentang surat-surat (izin) Grand Dragon. Ia keluar dari lift menyampaikan, ada apa penertiban-penertiban. Kan gak apa-apa kita lakukan penertiban, kata saya. Kamu siapa, loh saya, saya Satpol PP. Ngapain kalian penertiban-penertiban, kata dia," kata Agus mengulang percakapan mereka kepada wartawan.
Ia tidak bisa terima perlakuan Iwan seolah-olah mengganggu Satpol PP melakukan tugas. Harusnya, kata Agus, Iwan berada di pihak sama dalam penegakan peraturan.
"Saya tidak terima dengan perlakuan orang seperti itu. Harusnya dia BNN beserta saya. Suatu saat mungkin bisa saja koordinasi dengan BNN melakukan penertiban. Tapi malam ini sangat tidak terpuji ya dari Kombes Iwan Eka Putra," kata Agus.
Sementara itu, Kombes Iwan mengakui orang yang terlibat cekcok dengan Agus adalah dirinya. Ia ke Dragon bukan dalam rangka hiburan karaoke.
“Begini, pertama masalah saya dengan Pak Agus sudah selesai, hanya salah paham. Awalnya, saya dari atas, turun lewat lift. Kemudian mau keluar, terus saya ditanya siapa dan mau dibawa. Saya tanya kenapa saya mau dibawa, dalam rangka apa. Karena saat itu saya juga sedang bertugas, mau menangkap orang yang akan transaksi narkoba di depan pintu Dragon,” kata Iwan.
Saat ditanya kenapa Iwan tidak pergi menghindari Satpol PP, Iwan mengatakan, ia mau dibawa dan tidak bersedia.
Sebab, kata Iwan, dirinya sedang mengatur siasat menangkap seseorang disinyalir akan transaksi narkoba di Grand Dragon.