RIAUONLINE, PEKANBARU - Sejumlah penerbangan di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru terganggu akibat kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) yang menyebabkan jarak pandang terbatas.
Pada Rabu pagi, sedikitnya ada dua penerbangan kedatangan yang tertunda. Penerbangan pertama adalah Lion Air JT 124 dari Kualanamu, Medan. Penerbangan itu seharusnya mendarat pukul 8.40 WIB namun hingga kini belum ada kepastian waktu pendaratan.
Selain itu, Citilink QG 928 yang juga dari Kualanamu juga tertunda.
Bahkan, Batik Air nomor penerbangan 6856 dari Jakarta, pagi tadi sempat berputar-putar di udara selama lebih kurang satu jam lamanya akibat asap pekat. Seorang petugas informasi Bandara SSK II Pekanbaru menyatakan pesawat Batik Air sempat berputar-putar di udara selama satu jam sebelum akhirnya mendarat pukul 08.30 WIB.
"Seharusnya Batik pukul 07.35 WIB namun baru mendarat 08.30 WIB. Tadi pagi jarak pandang sekitar 300 meter," ujarnya
Sementara itu, salah seorang penumpang Batik Air yang turut dalam penerbangan itu mengaku pesawat sempat terkendala untuk mendarat sekitar satu jam lamanya.
"Pilot tadi di udara mengumumkan kalau jarak pandang kurang dari 500 sehingga tidak bisa landing," kata penumpang bernama Mia kepada Selasar.
Sehingga pesawat terpaksa berputar sebelum landasan pacu di Bandara SSK II Pekanbaru benar benar aman untuk digunakan.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), jarak pandang di Kota Pekanbaru pada Rabu pagi hanya berkisar 500 meter. Sementara menjelang siang jarak pandang berangsur membaik berkisar 700 meter.
Kasi Data Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Marzuki di Pekanbaru mengatakan sebanyak 334 titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen menyebar di sembilan kabupaten di Riau hari ini.
"Titik panas tersebar di Rokan Hilir 97 titik, Pelalawan 93, Indragiri Hilir 46 titik panas," katanya.
Selain itu, titik panas yang terpantau melalui citra Satelit Terra dan Aqua itu turut menyebar di Bengkalis 10 titik panas, Kampar 18 titik panas, Dumai 14, Kuansing tiga titik, Indragiri Hulu 52 titik serta Rokan Hulu satu titik panas. (**)