Pesawat Kepresidenan Mendarat saat Asap Tebal Selimuti Pekanbaru Senin Malam

Jokowi-ke-Riau-Bahas-Asap.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HUMAS PEMPROV RIAU)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Di tengah kepungan asap tebal selimuti Kota Pekanbaru, pesawat Kepresidenan membawa Presiden Joko Widodo (JOkowi) mendarat di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Senin malam, 16 September 2019, pukul 18.30 WIB. 

Mengenakan setelan batik cokelat hitam dan celana jeans biru serta sepatu hitam pantofel, Jokowi turun dari tangga pesawat sendirian. Ia disambut Gubernur Riau, Syamsuar, Kapolda Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, serta segenap unsur forum komunikasi pimpinan daerah serta Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Munardo. 

Jokowi turun dari pesawat sendirian tanpa didampingi ibu negara Iriana Jokowi serta para menteri. Jokowi direncanakan bermalam di Pekanbaru sebelum esok hari, Selasa, 17 September 2019, meninjau penanganan Karhutla di Kabupaten Pelalawan.

Sebanyak 4.500 prajurit TNI dan personel kepolisian setempat disiagakan untuk mengamankan rencana kunjungan kerja presiden Joko Widodo ke Provinsi Riau terkait upaya percepatan penanganan kebakaran hutan dan lahan.

"Untuk kegiatan pengamanan VVIP hari ini kita gelar ada 4.500 sekian. Di objek (lokasi kunjungan presiden) 2.000 personel sepanjang rute dan lokasi terbakar," kata Komandan Resor Militer (Danrem) 031/Wira Bima Brigjen TNI Mohammad Fajar di Pekanbaru, Senin.

Dia mengatakan, Korem 031/Wira Bima beserta Polda Riau dan instansi terkait telah melakukan gelar pasukan untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut.


"Sudah kita gelar pasukan hari ini. Kita siap di sini," ujarnya.

Semula, Presiden Joko Widodo dijadwalkan tiba di Kota Pekanbaru pada Senin siang. Namun, Fajar mengaku belum mendapat laporan terbaru waktu persis kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Adik kandung Brigjen Pol Krisha Mukti ini mengatakan, dinamika masih cukup tinggi di Jakarta dan ia memastikan pengamanan tetap disiapkan semaksimal mungkin.

"Dinamika tinggi di Jakarta dan kita siap di sini. Tahu tugas masing-masing sehingga tidak ada kesalahan prosedur dalam pengamanan," jelasnya.

Rencana kedatangan Presiden telah berhembus sejak Minggu kemarin, setelah kedatangan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ke Bumi Lancang Kuning yang kini tersengal-sengal terdampak kabut asap akibat Karhutla.

Masyarakat Riau berharap kedatangan Jokowi bisa mempercepat penanggulangan Karhutla hingga membantu mereka terlepas dari belenggu kabut asap yang beberapa hari bertahan pada level berbahaya.

Lebih jauh, Danrem menjelaskan jika saat ini terdapatnya 6.400 personel gabungan masih terus melaksanakan penanggulangan Karhutla di seluruh wilayah Riau. Dia mengakui bahwa Karhutla di Riau sulit dikendalikan karena terbakar di lahan gambut.

Meski begitu, ia menegaskan jika kondisi Karhutla di Riau jauh lebih terkendali dibandingkan dengan dua provinsi tetangga, Jambi dan Sumatera Selatan. Dua wilayah itu menjadi penyumbang kabut asap ke Riau setelah arah angin bergerak dari arah selatan dan terakumulasi di Bumi Melayu.