Peluang Menang Mursini di Pilkada Kuansing Menipis, Ini Alasannya

PPP-rapimwil.jpg
(Hasbullah)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pengamat politik Riau Adlin menilai peluang Bupati Kuansing Mursini untuk bisa melaju ke periode keduanya cukup sulit dikarenakan berbagai faktor.

Pasalnya, menurut dosen universitas Riau ini, Mursini pada Pilkada 2015 lalu hanya unggul tipis dibandingkan lawannya Indra Putra dan Komperensi sekitar 348 suara saja.

Ini, sambung Adlin, membuat posisi Mursini kurang aman dikarenakan penantang dirinya akan memaksimalkan kondisi seperti ini.

Apalagi, Mursini hampir dipastikan tidak bisa berkoalisi dengan wakilnya dari partai PDIP, Halim sehingga hal tersebut akan mengurangi kekuatan Mursini.

Tak hanya itu, dari segi finansial Mursini dianggap Adlin kurang kuat karena pada Pilkada sebelumnya pendanaan banyak bersumber dari Halim.

"Finansial ini juga menentukan, tapi bukan dalam artian money politic, karena kan menggerakkan mesin kampanye harus membutuhkan dana juga," kata Adlin, Rabu, 24 Juli 2019.

"Buat acara pertemuan ini itu, kan perlu uang juga. Anggaplah ada 200 titik karena Kuansing itu sekitar 200 desa. 10 juta saja satu desa udah habis 2 milyar. Belum bangun posko, paling tidak ada 6 bulan bergerak full, belum lagi operasionalnya. Kan motor ini juga harus diisi bensinnya," katanya lagi.



Untuk Pilkada Kuansing, dijelaskan Adlin, setiap calon wajib menyiapkan dana sekitar 20-30 milyar rupiah untuk operasional kampanye, karena tanpa adanya pendanaan maka mesin kampanye tak akan bergerak.

"Untuk menggerakkan mesin, membayar saksi, kampanye-kampanye segala macam, untuk Kuansing itu saya rasa sekitar 20-30 milyar lah, apa Mursini punya finansial sebanyak itu? saya rasa tidak," ujar Adlin.

Kemudian, Mursini yang kini menjadi ketua DPW PPP Riau dianggap Adlin kurang berhasil memaksimalkan perannya sebagai kepala daerah karena partai PPP sendiri tidak mampu memenangkan Pileg di Kuansing.

Pun begitu, dengan status petahananya Mursini juga ada peluang untuk bisa menang lagi di Pilkada Kuansing karena dirinya bisa membuktikan kinerjanya pada masyarakat negeri jalur itu.

"Potensi menang ada juga karena dia petahana, tapi peluang penantang tak boleh diremehkan, karena berbagai faktor tadi, kalau menurut saya peluang Mursini ini 50:50 lah," jelasnya.

"Dia sudah berbuat, minimal dia sudah dikenal masyarakat. Sehingga yang dulu tak memilih dia mau memilih dia karena merasakan pembangunan di bawah kepemimpinan dia," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPW PPP Riau Husaimi Hamidi mengatakan apa yang disampaikan pengamat tersebut kurang pas karena sekarang finansial bukan menjadi patokan lagi.

"Kalau untuk operasional di luar money politic pasti cukuplah pak Mursini, dia kan kepala daerah," pungkasnya.

Mengenai faktor kemenangan tipis pada Pilkada lalu, Husaimi menilai hal tersebut bagian dari demokrasi karena berapapun selisih suara kalau menang tetap menang.

"Kita ini harus memegang prinsip lebih baik hampir kalah daripada hampir menang. Kalau pak Mursini ini hampir kalah istilahnya," tandasnya.