RIAUONLINE, PEKANBARU – Pembukaan Training of Trainer (ToT) Pembelajaran Muatan Lokal Budaya Melayu Riau berlangsung di Hotel Alpha Pekanbaru, Selasa (2/6/2019). Perhelatan yang dihadiri oleh guru dari berbagai daerah Riau ini, berlangsung atas kerja sama antara Universitas Lancang Kuning Pekanbaru (Unilak), PT RAPP, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), dan Pemerintah Provinsi Riau.
Wakil Rektor 1 Unilak, Dr Junaidi M.Hum yang ditunjuk sebagai ketua panitia mengatakan bahwa Universitas Lancang Kuning terus bekomitmen memajukan budaya Melayu di Riau.
“Ini dibuktikan dengan ditunjuknya FIB Unilak sebagai pelaksana Training of Trainer (ToT) Pembelajaran Muatan Lokal Budaya Melayu oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Kegiatan terlaksana atas kerjasama Unilak, RAPP, Pemerintah Provinsi Riau dan Lembaga Adat Melayu Riau” ujar Dr. Junaidi, M.Hum
Hadir dan memberikan kata sambutannya, Ali Sabri, Direktur Utama RAPP, menjelaskan bahwa RAPP sangat mendukung program ini. Program ini, kata Ali Sabri, merupakan program luhur dalam pengembangan kebudayaan Melayu Riau.
“Kami sangat mendukung program ini. Untuk itu, kami akan terus berupaya ikut bekerjasama. Ini pekerjaan mulia untuk menjaga budaya Melayu. Program ini juga sejalan dengan Visi Provinsi Riau, dan kita harus dukung,” ucap Ali Shabri.
Sementara itu, Ketua Kerapatan Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Al Azhar mengatakan bahwa Mulok ini sudah lama disusun. Mereka yang berkerja menyusun ini, kata Al Azhar, tidak dibayar sepeser pun oleh LAMR. Mereka berkerja atas tanggung jawab menjaga budaya Melayu.
“Para penyusun kurikulum ini tidak dibayar. Mereka bekerja untuk memperkokoh kebudayaan Melayu di negeri ini. Ini bukan siapa yang melaksanakan tapi apa yang dilakukan, dan tahap ini dikerjakan oleh FIB. Mereka yang bertungkuslumus dalam program ini adalah Lubalang budaya Melayu Riau,” jelas Al Azhar dengan semangat.
Untuk masa ini, kata Al Azhar, RAPP yang menangkap program Mulok ini. “Kita juga mengucapkan terima kasih kepada RAPP yang mau terlibat bersama dalam Mulok ini,” ujar Al Azhar. (**)