RIAUONLINE, PEKANBARU - Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau Hendry Munief mengungkapkan alasan pihaknya menggelar konferensi pers beberapa waktu lalu terkait perolehan suara partainya di Pileg Riau.
Ditegaskan Hendry, konferensi pers yang hanya berlangsung beberapa hari pasca pencoblosan itu dilakukan berdasarkan real count C1 bukan quick count.
"Awalnya kita sembunyikan angka itu (21 persen), namun lembaga quick count nasional Kedaikopi juga merilis hasil yang tidak jauh berbeda dengan kami," ujarnya, Sabtu, 11 Mei 2019.
Kedaikopi, lanjut Hendry, merupakan satu-satunya lembaga survey yang memenangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno dalam Pilgub DKI 2017 lalu.
Untuk itu, dengan hasil perolehan 7 kursi di DPRD Riau yang semula diprediksi mencapai 14-15 kursi, Hendry akan membentuk tim pencari fakta untuk menelusuri ini.
"Berarti ada yang hilang suara kita, tapi kita menghargai proses yang ada, memang ini kan agak sulit mengontrolnya, karena ada banyak PPK," ulasnya.
PKS, kata Hendry, tidak akan pernah merebut kursi dari partai lain, namun pihaknya tidak akan diam apabila ada pihak-pihak yang merugikan PKS terkait perolehan suara.
"Yang jelas kami tak membeli kursi yang bukan hak kami, tapi kami akan mempertahankan kursi kami, dengan bukti yang kuat tentunya. Intinya kami tak mau mencurangi, maka kami tak mau juga dicurangi," jelasnya.