JEMAAH haji asal Pekanbaru yang tergabung dalam Kloter I tiba di tanah air dan langsung dibawa ke Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Jalan Arifin Achmad-Rambutan, Senin, 19 September 2016.
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Inovasi terus dilakukan oleh Kementerian Agama RI untuk jamaah haji asal Indonesia termasuk Riau di tahun 2019 ini.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Nizar Ali mengatakan inovasi itu berupa pembagian zonasi yang tidak pernah ada di tahun pelaksanaan ibadah haji sebelumnya.
Sistem zonasi ini dibagi tujuh seperti Misfalah, Jarwal, Rawdah, Mahbas Jin, Rei Bakhsyi Aziziyah, dan ketujuh zona Syisah. Riau masuk dalam zonasi ini.
"Inovasi yang kita lakukan tahun ini ialah dengan sistem zonasi," sebutnya, Rabu, 24 April 2019.
Keuntungannya, tidak ada lagi jamaah yang terpecah karena disatukan menurut zonasi. Riau yang berangkat dari embarkasi Batam berkumpul bersama embarkasi Aceh (BTJ), Medan (KLN), Padang (PDG), dan Makassar (UPG).
" Kalau dulu sebelum tahun ini, Riau dan lainnya terpecah di Arab Saudi. Tapi tahun ini orang Riau ngumpul jadi satu. Ini untuk memberikan pelayanan. Sehingga komunikasi semuanya menjadi mudah. Termasuk petugas kita ambil dari orang daerah," sebutnya.
"Keuntungan lainnya memudahkan kalau jamaah kita tersesat. Tinggal bilang dari Riau dan akan dikembalikan ke zonanya. Kalau dulu tidak cukup hanya bilang asal daerah, kloter. Tapi juga harus menyebutkan sektor sampai maktap," jelasnya.