KPPS Jatuh Sakit Hingga Meninggal, KPU Dinilai Tidak Siap Hadapi Pemliu

Surat-suara-TPS-kurang.jpg
(Ist)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pakar Politik dari Universitas Riau (Unri), Adlin Ajunda menilai tidak dibekalinya para petugas dengan jaminan kesehatan sampai Pemilu 2019 yang menimbulkan korban jiwa merupakan bukti ketidaksiapan dari penyelenggara pemungutan suara.

"Itu artinya mereka tidak siap dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pemungutan suara kemarin," sebutnya, Senin, 22 April 2019.

Padahal, KPU Dinilai mampu merencanakan sampai menganggarkan biaya untuk hal yang seperti ini.



Seperti mendapatkan kucuran dana dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang naik 61 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014 senilai Rp 15,62 triliun menjadi Rp 25, 59 triliun di tahun ini.

" Kalau minim anggaran saya rasa tidak. Lagi pula sudah banyak penyelenggara jaminan kesehatan baik itu BUMN maupun swasta. Tinggal pilih," jelasnya.

Komisioner KPU Riau divisi Sumber Daya Manusia, Nugroho Notosusanto mewakili KPU Riau menyampaikan rasa dukanya kepada belasan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang jatuh sakit hingga meninggal dunia karena kelelahan saat Pemilu 2019.

Adapun data total petugas yang didapatkan oleh KPU Riau, hingga hari pukul 22.00 WIB, Minggu, 21 April 2019 sudah mencapai 16 orang. Diantaranya pingsan, jatuh, stroke, kecelakaan, keguguran hingga meninggal dunia.