Merasa Dirugikan, Gerindra: Bahasa OTT Sangat Menyakitkan Kami

Hardianto-Gerindra.jpg
(Hasbullah)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Sekretaris DPD Gerindra Riau Hardianto mengaku pihaknya sangat dirugikan dengan tindakan kepolisian dan Bawaslu yang menuding Caleg Gerindra melakukan money politik.

"Bahasa OTT itu sangat menyakitkan bagi Gerindra, apakah memang Gakkumdu menangkap dia dalam konteks di saat dia mau melakukan serangan fajar?," tegas Hardianto, Selasa, 16 April 2019.

Peristiwa ini dinilai Gerindra sebagai upaya pencemaran nama baik di mana Gerindra sengaja dikacaukan, dan uang untuk saksi juga ditahan, padahal besok sudah berlangsung pemilu

Dijelaskan Hardianto, uang setengah milyar yang dibawa oleh kadernya adalah uang penambahan bantuan saksi yang harus segera didistribusikan karena besok sudah Pemilu.



"Seharusnya kemarin kita bagikan ke kabupaten kota, karena ada saksi yang belum lengkap. Makanya kita minta DPC petakan TPS mana yang belum lengkap, uang itu lah untuk menambahnya," jelasnya.

Lebih jauh, Hardianto mengakui bahwa Caleg tersebut adalah caleg pendamping karena kebutuhan caleg perempuan dalam kuota komposisi Caleg.

"Mohon maaf, dia ini juga staf yang kita berdayakan untuk sarana dan prasarana pilpres. Apakah mungkin dia melakukan serangan fajar?," sambungnya.