RIAUONLINE, PEKANBARU - Titik-titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau pada Jumat pagi turun drastis. Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, pada Jumat pagi hanya terdeteksi sebanyak 17 titik panas sebagai indikasi Karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen.
Angka tersebut menurun drastis dibanding dua hari sebelumnya yang mencapai lebih dari 165 titik panas. Penurunan angka titik panas tersebut merupakan imbas dari hujan yang mengguyur wilayah tersebut dalam 48 jam terakhir.
Hujan terpantau terjadi di sejumlah lokasi di Riau, terutama di wilayah pesisir Riau yang selama ini menjadi penyumbang titik panas terbanyak sepanjang awal 2019 ini.
Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno di Pekanbaru, Jumat mengatakan 17 titik panas menyebar di Indragiri Hulu lima titik, tiga titik panas masing-masing di Rokan Hilir, Siak dan Indragiri Hilir serta dua titik panas di Meranti dan satu lainnya di Pelalawan.
"Dari 17 titik panas, sembilan diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen," katanya.
Sembilan titik api menyebar di Indragiri Hulu empat titik, 2 titik di Siak dan Rohil serta satu titik di Meranti.
Lebih jauh, dia menjelaskan secara umum ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang disertai Petir dan angin kencang terjadi di sebagian wilayah Riau pada siang dan malam hari.
"Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang bersifat lokal yang dapat disertai petir dan angin kencang terjadi di sebagian wilayah Kampar, Pelalawan, Kota Pekanbaru, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, dan Rokan Hulu," jelasnya. (**)