Mahasiswi Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public Relation, UIN Suska Riau, Tamara Pratiwi menjadi satu-satunya perwakilan Riau menjadi Duta Muslimah Preneur 2019.
(ist)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mahasiswi Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public Relation, UIN Suska Riau, Tamara Pratiwi menjadi satu-satunya perwakilan Riau menjadi Duta Muslimah Preneur 2019.
Tamara mengalahkan 17 duta lainnya dari Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau. Kemudian Kembali berlaga untuk memperebutkan juara tingkat nasional di Jakarta.
"Alhamdulillah saya menjadi wakil Riau di ajang Duta Muslimah Preneur 2019 ke tingkat nasional nanti," katanya, Senin, 11 Maret 2019.
Dirinya mengaku banyak tuntutan sebelum dinobatkan sebagai perwakilan terbaik mewakili Riau. Seperti menghadapi tes wawancara mendalam, pengetahuan kepribadian dan rintangan tidak biasa lainnya.
"Pada hari H 10 besar, saya mendapatkan kesempatan untuk speech dengan tema langkah nyata menjadi pengusaha muda. Kemudian dari penilaian pidato tersebut di dapatkan lima terbaik. Lanjut ke pertanyaan dari dewan juri. Setelah itu baru pengumuman pemenang untuk mewakili Riau ke tingkat nasional," jelasnya.
Pada ajang ini, Tamara mengaku mengangkat potensi tersembunyi yang dimiliki kampung halamannya, Kabupaten Kampar dengan tanaman lemon. Menurutnya, melimpahnya buah lemon menjadikan kegelisahaan tersendiri.
Sementara di lain sisi, masyarakat Riau justru rela membeli buah tersebut dari luar Kampar. Bahkan bangga membelinya dari mancanegara.
"Saya akan mengangkat usaha sari lemon. Manfaat lemon kan banyak. Sementara orang harus membeli lemon luar dengan harga yang cukup mahal. Padahal di Riau dan Indonesia punya sendiri. Kualitasnya juga tidak kalah dengan lemon impor," katanya.
"Kalau di Kampar juga banyak sekali lemon. Bahkan di jual dengan harga murah. Kadang-kadang tidak laku karna kurangnya produk olahan," tambahnya pilu.
Selain turut pengembangan produk turunan yang berasal dari buah lemon. Tamara juga mengangkat batik Kampar sampai usaha anak muda yang tidak sempat ke telinga publik.
" Selain lemon, ada lagi. Seperti usaha anak muda yang tidak terangkat. Padahal penghasilannya lumayan. Seperti jamur, skin care, body care dan usaha makanan lainnya," imbuhnya.