India Turunkan Bea Masuk CPO dari Malaysia, Angin Segar untuk Sawit Riau

Petani-Sawit.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kebijakan India yang ingin menurunkan bea masuk impor Crude Palm Oil (CPO) dari Malaysia (44 persen menjadi 40 persen) dapat memberi angin segar bagi sektor perkebunan kelapa sawit di Riau.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom memprediksikan bahwa penurunan bea masuk ini akan menggairahkan kembali harga pasaran kelapa sawit terutama di Riau.

"Kemungkinan besar bulan depan, sektor perkebunan kelapa sawit kita akan naik. Karena ada perubahan arah dari India," sebutnya.

Aksi ini merupakan bentuk dari tindak lanjut dari kesepakatan Comprehensive Economic Cooperation Agreement (CECA) antara India dengan Malaysia.

Sehingga akan mempengaruhi ekspor CPO Indonesia ke India. India merupakan negara pengimpor CPO terbesar Indonesia selain Tiongkok.



Menurutnya, sebelum ini terjadi selama bulan Januari sampai November 2018, ekspor 10 golongan barang utama non migas Riau telah memberikan kontribusi sebesar 99,35 persen terhadap total ekspor non migas daerahnya.

Meskipun memberikan kontribusi, jika dilihat dari sisi pertumbuhan, jumlah ekspor tersebut malah mengalami penurunan sebesar 2,53 persen jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2017.

"Penurunan ekspor terbesar terjadi terutama ke negara Tiongkok US$ 28.50 juta, Amerika Serikat US$ 24.33 juta, India US$ 15.91 dan Pakistan US$ 14.33 juta," jelasnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id