Laporan: HASBULLAH TANJUNG
RIAUONLINE, PEKANBARU - Meski mendapat tambahan dana APBD dari naiknya harga minyak dunia, pembahasan APBD Riau tahun 2019 tetap mengalami kendala.
Seperti yang diketahui, setelah mengunjungi Kemenkeu beberapa waktu lalu, APBD Riau yang semula berkisar Rp 8,3 T naik menjadi Rp 9,4 T.
Hal tersebut dikarenakan asumsi harga minyak dunia yang sebelumnya hanya 50 USD/barel naik menjadi 70 USD/barel.
Wakil ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman menuturkan penambahan ini malah diperuntukkan guna membayar utang Pemprov Riau karena kebijakan tunda bayar.
"Semua penghasilan yang berlebih menutupi tunda bayar hampir 600 M," ungkapnya, Senin, 19 November 2018.
Adapun dari Rp 600 M tersebut, dana yang dialokasikan untuk pembayaran utang tunda bayar sebesar Rp 316 M sehingga masih ada kekurangan sekitar Rp 300 M lagi.
Selain membayar utang tunda bayar, kelebihan dana ini pergunakan untuk menambah pembiayaan belanja pegawai akibat perpindahan pegawai sekitar puluhan Milyar.
"Saya sudah minta rinciannya, tapi Pemprov belum menyiapkannya sehingga rapat kita sambung besok," tambahnya.
Diakui pria yang kerap disapa Dedet ini, pihaknya awalnya bergembira dengan penambahan APBD ini karena akan banyak pembangunan yang dilakukan..
"Tapi malah muncul permasalahan lama seperti utang-utang, salah satunya seperti membayar ganti rugi lahan di kampus UR," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id